Hanya Sepekan, Covid Global Varian Omicron Meningkat 8 Kali Lipat

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 20 Desember 2021 18:22 WIB
Monitorindonesia.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus Covid-19 varian omicron di dunia meningkat hingga delapan kali lipat hanya dalam sepekan kemarin. Saat ini ada 62.342 kasus positif varian omicron baru di seluruh dunia. "Minggu lalu kasusnya naik dari 7.900 di dunia menjadi 62.342. Jadi kenaikannya lebih dari delapan kali lipat dalam seminggu di dunia," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/12/2021). Sejalan dengan bertambahnya jumlah kasus, negara yang diserang varian omicron juga terus bertambah angkanya. Bila dua minggu lalu hanya ada 72 negara, kini jumlahnya mencapai 97 negara. Diterangkan, awalnya omicron ditemukan di benua Afrika lalu menginfeksi warga Afrika Selatan dengan 1.300 kasus. Namun pekan lalu justru yang paling tinggi adalah Inggris dengan 37.000 kasus. Kemudian Denmark dengan 15.000 kasus, Norwegia dengan 2 ribu kasus, dan Amerika Serikat 1.000 kasus. "Jadi sudah mulai terjadi pergeseran populasi omicron dan yang paling banyak ada di Eropa," tegas Budi. Indonesia 3 kasus Sebelumnya Kementerian Kesehatan menemukan dua lagi pasien konfirmasi varian omicron sehingga total pasien konfirmasi hingga Sabtu (18/12) menjadi tiga kasus. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan, dua pasien baru kembali dari luar negeri. “Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet,” ungkap Nadia. Sedangkan pasien omicron pertama terkonfirmasi pada Kamis atas inisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran. Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus SGTF yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada 14 dan 15 Desember. Sementara 2 pasien Omicron baru diketahui setelah menjalani karantina wajib 10 hari setelah kembali dari luar negeri. Hal ini menunjukan bahwa sistem proteksi pemerintah berjalan dengan baik untuk mencegah penularan dari pendatang dari luar negeri yang terjangkit Covid-19. Nadia meminta masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Terlebih mengingat laju penyebaran omicron terbukti sangat cepat. “Penting sekali bagi kita untuk saling menjaga orang-orang terdekat agar tidak tertular Covid-19, terlebih dengan adanya varian omicron saat ini. Jadi saya tegaskan kembali agar tidak berpergian ke luar negeri dahulu untuk kebaikan kita bersama,” tegasnya.