Kemarahan Presiden Ditepuktangani para Menteri, Fahri Hamzah: Emangnya Stand Up Comedy

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 28 Maret 2022 18:33 WIB
Monitorindonesia.com - Kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kebiasaan belanja dari luar negeri atau impor yang dilakukan Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah (Pemda), malah mendapat aplaus alias tepuk tangan para menterinya. Padahal Jokowi sempat melarang peserta untuk bertepuk tangan. Kelakuan para pembantu Presiden Jokowi tersebut mendapat sorotan dari Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, yang juga mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya, Senin (28/3/2022). "Setiap presiden marah, kok saya melihat para menterinya tepuk tangan. Emangnya presiden lagi stand up comedy apa? Padahal saya serius. Kemarahan Presiden gini tahun ke 8 kan kasihan dong," ujarnya. Namun, Fahri berharap wibawa kemarahan presiden tidak melemah hanya karena kegagalan eksekusi para pejabat. "Jangan sampai karena kegagalan eksekusi para pejabat, membuat wibawa kemarahan presiden melemah," tambah politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. Sebelumnya dalam acara "Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia” di Bali, Jumat (25/3/2022), Presiden Jokowi saat mengevaluasi kinerja jajarannya dalam penggunaan APBN, APBD, hingga anggaran BUMN, marah dan mengaku heran dengan anak buahnya. Pasalnya, masih banyak Kementerian/Lembaga, serta Pemda yang masih senang belanja impor. Di hadapan para menteri Kabinet Indonesia Maju serta para gubernur di Indonesia, Jokowi menyebut barang-barang yang selama ini diimpor juga dijual di dalam negeri. “Sedih belinya barang-barang impor semua, padahal kita memiliki (produk dalam negeri). Anggaran pengadaan barang dan jasa untuk modal di pusat itu Rp526 Triliun, sedangkan Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota ada Rp535 Triliun, lebih gede daerah. Sekali lagi saya ulang, pusat Rp526 Triliun, daerah Rp535 Triliun, BUMN jangan lupa saya detailkan Rp 420 triliun, ini duit gede banget, besar sekali," kata Kepala Negara. (Ery)