Suka Duka Sopir Bus, Penantian 2 Tahun Beroperasi untuk Mudik Lebaran

wisnu
wisnu
Diperbarui 27 April 2022 07:52 WIB
Jakarta, MI – Setelah dua Lebaran ditahan alias tidak bisa menjalankan trayek, sopir-sopir bus kini bisa bernapas lega. Pasalnya, musim mudik tahun 2022 ini, mereka bisa diperbolehkan beroperasi. Seperti yang diraskan seorang sopir bus dari Perusahaan Otobus (PO) Tjipto GM, Sutarmin. Dia mengatakan mudik Lebaran menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu. Meski terkadang harus melewatkan momen Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga, tapi momen lebaran itulah pendapatan mereka akan bertambah seiring dengan jumlah pemudik yang meningkat. “Alhamdulillah senang. Meski kadang tidak bisa berkumpul dengan keluarga, tetapi kalau ada mudik pendapatan agak meningkat sedikit,” ujar Sutarmin, di Terminal Kalideres Jakarta Barat dikutip, Rabu (27/4). Sutarmin merupakan sopir bus yang memiliki trayek terpanjang, yakni, Jakarta-Madura. Karena keluarga, itu semua terasa tidak apa-apanya. "Jakarta-Madura pulang pergi (PP) alhamdulillah dinikmati saja demi keluarga," kata dia. Meski saat ini pemerintah melonggarkan warga untuk mudik, tapi diakui Sutarmin, pergerakan penumpang menjelang Lebaran belum terlalu signifikan, sehingga tidak bisa memprediksi kenaikan pendapatannya. Lagi pula ini merupakan mudik yang pertama setelah dua tahun ditiadakan. Puncak arus mudik di Terminal Kalideres diperkirakan terjadi pada 27-29 April 2022. Di sisi lain, pria yang sudah menjadi sopir selama 25 tahun lebih itu melanjutkan, kemungkinan besar, dirinya tidak bersama keluarga saat Lebaran. “Sekarang kemungkinan Lebaran di jalan. Tapi ya tidak apa-apa karena tugas kami memang tidak mengenal waktu,” ujarnya. Tinggalkan Keluarga [caption id="attachment_426640" align="aligncenter" width="300"] Bus-bus tujuan berbagai daerah tengah menanti para penumpang di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. (Foto: Dok/Net)[/caption] Hal senada disampaikan sopir rute Jakarta-Lampung Deddy Irawan. Dia mengaku senang karena pemerintah akhirnya mengizinkan mudik untuk pertama kali setelah dua tahun sebelumnya meniadakan mudik. Meski pendapatan selama arus mudik meningkat, tetapi sebagai gantinya dia harus rela mengorbankan waktu berkumpul bersama keluarga saat Lebaran. “Kami senang membantu orang mengantarkan mudik, pulang kampung dan ketemu keluarga mereka. Tapi ya sedihnya pas hari raya terkadang pas kebetulan masih di jalan,” jelasnya. "Saya sudah menyiapkan fisik untuk arus mudik, karena hari mudik ini kami harus (bekerja) ekstra," ujarnya menambahkan. Deddy menjelaskan bahwa selama masa mudik, sopir bus AKAP biasanya melakukan perjalanan pulang-pergi (PP) dari kota keberangkatan menuju tujuan dan sebaliknya, dengan waktu istirahat hanya sekitar empat jam sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Sedangkan, Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini tidak akan sama seperti kondisi sebelum pandemi pada 2019 lalu ketika jumlah pemudik mencapai angka 7.000 orang per hari. Menurut dia, jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini diperkirakan paling banyak hanya 50 persen dari tahun 2019.