Aktivitas Gunung Anak Krakatau, Sabtu 2 Juli: Terjadi Gempa Beberapa Kali

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 2 Juli 2022 13:45 WIB
Jakarta, MI - Berdasarkan laporan aktivitas gunung Anak Krakatau periode pukul 00.00-06.00 WIB yang dibagikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di laman magma.esdm.go.id melaporkan gunung Anak Krakatau kembali mengalami 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 9-20mm, dengan lama gempa 7-30 detik pada Sabtu (2/7). Selanjutnya terjadi 20 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 16-49 mm, dan lama gempa 6-16 detik. Lalu terjadi 6 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 11-23 mm, dan lama gempa 6-14 detik juga terjadi di Gunung Anak Krakatau. Kemudian yang terakhir telah terjadi 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1 mm. Berdasarkan pengamatan visual, gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati cuaca berawan, angin lemah ke arah timur laut. Selanjutnya berdasarkan Klimatologi, cuaca berawan, angin lemah ke arah timur laut dengan suhu udara 26-26.1 derajat celcius dan kelembaban 54-59 persen. Sebelumnya pada Jumat (1/7) sekitar pukul 06.50 gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dengan semburan abu vulkanik mencapai 500 meter di atas puncak. “Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Jumat, 01 Juli 2022, pukul 06.50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut)," tulis laporan pengamat gunung api, Deny Mardiono. Berdasarkan laporan tersebut, letusan ini terekam di seismograf dengan amplitudo 42 mm dengan durasi 77 detik. "Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi 77 detik," ujarnya. Sebelumnya, erupsi juga terjadi beberapa kali dalam tiga hari kebelakang dengan ketinggian abu vulkanik yang bervariasi, mulai dari 500 meter hingga 2.000 meter dari atas puncak. Semburan abu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau mencapai ketinggian 1 km di atas puncak yang mengarah ke timur laut gunung mengikuti hembusan angin, Kamis (30/6) pukul 18.17 WIB. Dalam rekaman alat seismogram, amplitudo maksimum 24 mm, berdurasi 2 menit 49 detik dan tidak terdengar suara dentuman. Erupsi juga terjadi pada Rabu (29/6) pukul 04.36 WIB, gunung Anak Krakatau menyemburkan abu vulkanik berwarna hitam dengan ketinggian 1 km dengan amplitudo maksimumnya 60 mm, berdurasi 1 menit 17 detik dan tidak terdengar suara dentuman. Kemudian pada hari yang sama, erupsi kembali terjadi sekitar pukul 14.51 WIB dengan abu vulkanik yang menyembur sejauh 2 km di atas puncak yang mengarah ke utara dengan amplitudo maksimumnya 60mm, berdurasi 1 menit 56 detik dan tidak terdengar suara dentuman. Status gunung ini masih berada pada level III atau siaga. Untuk itu, masyarakat dilarang mendekati gunung dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.