Fadli Zon Nilai Perbedaan Penyampaian Jokowi dan Ukraina Karena Kesalahan Menerjemahkan Bahasa?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Juli 2022 14:12 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon menilai perbedaan antara yang disampaikan Presiden Jokowi dan pihak Ukraina itu mungkin terjadi karena kesalahan menerjemahkan bahasa. "Lost in translation?" tanya Fadli Zon dari akun Twitter @fadlizon seperti dikutip Monitorindonesia.com, Minggu (3/7). Sebagaimana diketahui, Ukraina membantah Presiden Volodmyr Zalensky menitip pesan melalui Presiden Jokowi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Ukraina, jika Presiden Volodmyr Zelensky ingin menyampaikan pesan, dia akan mengatakannya langsung secara terbuka. Hal ini bertentangan dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi di media sosial akun pribadinya. Pada saat berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin. "Spirit perdamaian jangan pernah luntur. Saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi pula," kata Presiden Jokowi melalui tweetnya seperti dikutip Monitorindonesia.com, Minggu (3/7). Selanjutnya, pada saat berkunjung ke Rusia, Presiden mengatakan sudah menyampaikan pesan Presiden Zelensky kepada Putin. "Saya telah bertemu dan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis sore di Istana Kremlin. Saya telah menyampaikan pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan menyatakan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut," Kata Presiden Jokowi, Jum'at (1/7). Bantahan bahwa Presiden Zelensky menitipkan pesan untuk Putin melalui Jokowi disampaikan oleh Sekretaris Pers Kantor Kepresidenan Ukraina, Serhii Nikiforov. Serhii Nikiforov menegaskan, jika Zelensky ingin menyampaikan sesuatu ke Putin, dia akan melakukannya langsung secara terbuka dalam pidato harian. Hal itu disampaikan Nikiforov mengatakannya kepada Ukrainska Pravda, media lokal Ukraina yang juga dikutip kantor berita Rusia, TASS. Serhii Nikiforov mengungkapkan, saat Jokowi bertemu Zelensky, topik utama pembicaraan adalah soal blokade pelabuhan Ukraina oleh Rusia. Blokade ini menyebabkan ekspor biji-bijian terganggu. Padahal, Indonesia adalah salah satu pengimpor biji-bijian terbesar dari Ukraina. "Inilah yang secara detail dibicarakan dengan Joko Widodo," tandas Nikiforov.