Lowongan Buzzer MyPertamina Beredar, Roy Suryo: Dikelola Amburadul, Petingginya Sibuk Nyapres, Komisarisnya Cuma Bisa Omdo!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 8 Juli 2022 23:15 WIB
Jakarta, MI - Pakar Telematika Roy Suryo menyoroti viral lowongan kerja Buzzer untuk menaikan ranting aplikasi MyPertamina di media sosial. Kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini, hal tersebut menunjukkan bahwa PT Pertamina dikelola secara amburadul akibatnya mengalami kerugian hingga Triliunan rupiah. "Beginilah kalau dikelola secara Amburadul, Petingginya sibuk Nyopras-nyapres, Komisarismya cuman bisa OmDo & malah menghasilkan Kerugian Trilyunan, Giliran Aplikasinya Acak-adut bukan diperbaiki malah ngerahin BuzzerRp.Untung Netizen Cerdas, Bongkar semua termasuk HP-nya. AMBYAR," kata Roy Suryo melalui tweetnya seperti dikutip Monitorindonesia.com, Jum'at (8/7). Sebelumnya bereda pesan lowongan buzzer yang diduga buat menaikkan rating aplikasi MyPertamina viral di media sosial dan melalui pesan berantai di WhatsApp. Namun pihak Pertamina mengklaim tak mengetahui tentang hal ini. Dalam tangkapan layar yang viral menunjukkan informasi dari Pertamina yang membuka lowongan buzzer untuk memberikan komentar positif dan rating bagus pada aplikasi MyPertamina di PlayStote dan Appstore. "Freelance job buzzer job receh by JIC. Urgent butuh 1000 user untuk rating bintang 5 dan review positif satu paragraf," bunyi pesan berantai di WhatsApp yang tersebar luas di media sosial. "1 Device bisa pakai banyak email. Fee talent: 4000 per akun. Handle:JIC. Langsung kerjakan hari ini," lanjutan pesan itu. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, ia tidak mengetahui hal itu. "Saya tidak ada info terkait hal tersebut. Kami tidak tahu hal itu. Bahwa bila ada yang memberikan penilaian kurang untuk aplikasi MyPertamina, sebagai masukan dan kritikan, tentu kami terima untuk perbaikan ke depan," kata Irto kepada wartawan, Rabu (6/7). Irto menjelaskan sejak lima tahun lalu MyPertamina dibuat tidak ada hal yang membuat aplikasi tidak berjalan baik. Termasuk ketika aplikasi itu mulai digunakan untuk uji coba pembelian BBM bersubsidi, Pertalite dan Solar di 11 daerah mulai 1-30 Juli 2022. [Ode]
Berita Terkait