Tak Ada Kepentingan Politik, Bamsoet Sebut Adu Jotos di Munas Menunjukkan HIPMI Kelompok “Sumbu Pendek”

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 22 November 2022 17:13 WIB
Jakarta, MI – Ketua MPR yang juga mantan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bambang Soesatyo menyesalkan insiden baku pukul sejumlah oknum anggota organisasi itu di sela-sela penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar di Solo kemarin. Dia bahkan menilai insiden itu menunjukkan HIPMI sudah masuk pada kelompok “sumbu pendek” alias tidak bisa menahan emosi. Padahal, sebagai pengusaha muda, mereka seharusnya bertindak lebih elegan. Dia menegaskan bahwa sebagai pengusaha, bagaimanapun juga, pendekatan lobi seharusnya lebih diutamakan ketimbang pendekatan fisik atau adu jotos tersebut. “Saya memonitor dan kejadian itu di luar persidangan. Tapi kalau urusan baku pukul ini, (HIPMI) rapanya sudah masuk sumbu pendek ini,” ujarnya usai menghadiri konferensi pers Ikatan Motor Indonesia (IMI) hari ini, Selasa (22/11). Dia mengakui kondisi itu terjadi menjelang pemilihan ketua HIPMI yang baru dan para senor HIPMI merasa kaget dengan kejadian itu. Akan tetapi, wakil ketua umum Partai Golklar yang akrab disapa Bamsoet itu mengatakan insiden tersebut telah doselesaikan dengan biak. Dia berharap kejadian itu yang pertama dan yang terakhir sehingga tidak terulang lagi di masa datang. “Kami agak sedikit kaget mengapa mereka tidak bisa menahan emosi. Harapan kami inilah kejadian yang pertama dan yang terakhir,” ujarnya. Bamsoet juga menilai tidak ada indikasi yang mengarah pada kepentingan politik dan keterlibatan partai politik dengan kejadian itu. Menutnya, tidak ada benang merah yang menghubungkan insiden adu jotos itu dengan kepentingan politik. Sebelumnya beredar video di media sosial terkait kericuhan pada Munas HIPMI ke XVII di Hotel Alila, Solo. Dari tayangan video, beberapa peserta yang mengenakan stelan batik terlihat ribut dengan peserta lainnya sebelum berakhir dengan insiden adu jotos.