BNPB Sebut Sosialisasi Kebencanaan Tergantung Anggaran!

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 November 2022 17:39 WIB
Jakarta, MI - Gempa bermagnitudo 5,6 pada skala Richter berpusat di Cianjur, Jawa Barat, menelan 162 korban jiwa dan 700 orang lebih mengalami cedera yang sebagian besarnya disebabkan tertimpa oleh reruntuhan bangunan, Senin (21/11/2022). Gempa yang disebabkan gerak sesar Cimandiri itu dirasakan hingga Jakarta dan Bandung. Atas bencana ini, bangsa Indonesia kembali berduka. Namun demikian, kondisi yang selalu terjadi ini seakan-akan pemerintah tidak pernah menemukan solusi agar masyarkarat merasa aman yang berada di wilayahah rawan bencana. Padahal, sosialiasasi kebencaan seharusnya dilakukan setiap tahunnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB sendiri pun mengakui bahwa sosialisasi kebencanaan tahun 2022 memang kurang dilakukan. Hal itu tidak terlepas dari dampak pandemi Covis-19 yang sampai saat ini belum diketahui kapan berakhirnya. Bahkan, Humas BNPB Rita Rosita mengungkapkan bahwa sosialisasi kebencanaan itu tergantung daripada anggaran."Sosialisasi kebencanaan itu tergantung anggaran," kata Rita kepada Monitor Indonesia, Selasa, (22/11). Atas keterbatasan anggaran itu, tambah dia, sehingga tindakan yang dilakukan pihaknya dilapangan hanya bisa sesuai dengan porsi anggaran yang tersedia saja. "Sejauh ini memang ada pengurangan anggaran sosialisasi karena recofusing pada Covid 19," tuturnya. Rita menambahkan, bahwa ketersediaan anggaran tahun 2022 soal kebencanaan ini sudah mau hampir habis dan selesai, makanya tetap menyesuaikan dengan anggaran yang ada dalam melakukan sosialisasi. "Menjelang akhir tahun ini, kegiatan sudah mau hampir selesai tinggal penyesuaian administrasi saja," pungkasnya. (MI/Adi) #BNPB