Penny Lukito Keponakan Salah Satu Anggota Wantipres? Pantas Aja!
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
Adelio Pratama
Diperbarui
30 November 2022 07:49 WIB
![](https://monitorindonesia.com/images/no-image.png)
Jakarta, MI - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus mendapat kritikan dari berbagai pihak terkait tanggung jawab di kasus gagal ginjal akut yang kini memakan banyak korban jiwa khususnya pada anak-anak Indonesia.
Bahkan, Kepala BPOM sendiri yakni Penny K Lukito didesak mundur dari jabatannya. DPR juga sudah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar mencopot Penny Lukito sebagai Kepala BPOM. Pasalnya, Penny Lukito terus melempar tanggung jawab, bahkan menyalahkan pihak lain.
Baru-baru ini, pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga sempat menyatakan bakal memeriksa Penny Lukito. Namun tak lama kemudian, Polri membatah, bahwa tidak akan memeriksa Penny Lukito.
Lantas, masyarakat terus merasa penasaran dengan posisi Penny Lukito yang begitu kuat di BPOM, yang seolah-olah tidak ada yang berani menyoleknya terkait kasus ini.
Pantas saja! Berdasarkan sumber kepada Monitor Indonesia, Rabu (30/11), mengklaim bahwa Penny Lukito merupakan keponakan dari salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantipres) yakni Sidarto Danusubroto.
Namun demikian, sumber terpercaya itu enggan menjelaskan kedekatan antara Penny Lukito dengan pamannya itu (Sidarto Danusubroto).
Hanya saja, menurut sumber tersebut Sidarto Danusubroto ini mempunyai hubungan keluarga dengan Penny Lukito. Hal itulah, menurut sumber tersebut, yang membuat Penny Lukito kuat di BPOM dan sulit tergoyahkan.
Diketahui, Penny Lukito kini tengah menjadi sorotan pasca munculnya kasus gagal ginjal akut, yang menewaskan ratusan anak-anak Indonesia.
Atas kasus tersebut, banyak masyarakat bahkan warganet juga yang mempertanyakan kinerja BPOM.
Tak sedikit pihak yang mendesak agar Penny mundur, dan diperiksa terkait kasus gagal ginjal akut tersebut.
Penny Lukito memiliki nama lengkap Penny Kusumastuti Lukito. Ia lahir di Jakarta pada 9 November 1963. Penny menjabat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan sejak 2016.
Penny Lukito, selain merupakan keponakan dari salah satu anggota Wantimpres, ia juga mempunyai profil sebagai berikut:
Penny merupakan lulusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1988. Kemudian ia melanjutkan studi di Massachusetts Institute of Techonology (MIT), Amerika Serikat dan menerima gelar Master in City Planning (MCP) pada 1994.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S3 Major Teknik Lingkungan dan Minor di Urban and Regional Planning di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat dan lulus pada tahun 2000.
Sebelum menjabat Kepala BPOM, Penny pernah menjadi ASN BAPPENAS periode 2013-2016. Selain itu, selama perjalanan karirnya, Penny juga pernah menjadi Kepala Bagian Penataan Ruang pada tahun 2000-2001 di Direktorat Penataan Ruang, Pertahanan, dan Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah BAPPENAS. Kemudian menjadi Kepala Sub Direktorat Lingkungan Hidup periode 2001-2002.
Penny juga pernah menjabat sebagai Direktur Perkotaan dan Perdesaan pada tahun 2002-2005 pada Deputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah BAPPENAS.
Lalu menjadi Inspektur Bidang Kinerja Kelembagaan pada 2005-2007 pada Inspektorat Utama BAPPENAS, menjadi Direktur Lingkungan Hidup pada tahun 2007-2008 di Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, BAPPENAS, serta menjabat sebagai Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan, BAPPENAS pada tahun 2008-2011.
Atas pengabdiannya kepada negara, Penny Lukito menerima penghargaan SATYA LENCANA WIRAKARYA pada tahun 2006, SATYA LENCANA KARYA XX tahun 2011, dan SATYA LENCANA KARYA XXX TAHUN di tahun 2020.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Kesehatan
![Aneh! Penyebab Banyak Anak-anak Melakukan Cuci Darah Akibat Gagal Ginjal Kronis ke Rumah Sakit IDAI membenarkan adanya anak-anak harus menjalani hemodialisis karena cuci darah. Hasil survei IDAI ditemukan kondisi hematuria dan proteinuria pada urine anak-anak adanya darah dan protein dalam air kencing mereka. (Foto: Ilustrasi/Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/gagal-ginjal-akut-2.webp)
Aneh! Penyebab Banyak Anak-anak Melakukan Cuci Darah Akibat Gagal Ginjal Kronis ke Rumah Sakit
24 Juli 2024 19:35 WIB
Nasional
![Hasil Uji BPOM Roti Aoka-Okko yang Diduga Mengandung Pengawet Berbahaya Ilustrasi [Foto: Ist]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/roti-aoka.webp)
Hasil Uji BPOM Roti Aoka-Okko yang Diduga Mengandung Pengawet Berbahaya
24 Juli 2024 08:54 WIB
Politik
![Penyusunan RUU Wantimpres Super Cepat padahal Tak Masuk Prolegnas 2020-2024, Ada Apa Gerangan? Rapat paripurna mengesahkan revisi Undang-undang Nomor 19 tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi usul inisiatif DPR serta pidato penutupan masa sidang.](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/rapat-paripurna-tersebut-mengesahkan-revisi-undang-undang-nomor-19-tahun-2006-tentang-dewan-pertimbangan-presiden-wantimpres-menjadi-usul-inisiatif-dpr-serta-pidato-penutupan-masa-sidang.webp)
Penyusunan RUU Wantimpres Super Cepat padahal Tak Masuk Prolegnas 2020-2024, Ada Apa Gerangan?
13 Juli 2024 02:02 WIB
Ragam
![Ngeri....,Wantipres Borong Pakaian Dinas per Setel Rp1,1 Juta, Wapres Beli Pendingin Ruangan Rp 443 Juta Dewan Pertimbangan Presiden (Wantipres) (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/wantipres.webp)
Ngeri....,Wantipres Borong Pakaian Dinas per Setel Rp1,1 Juta, Wapres Beli Pendingin Ruangan Rp 443 Juta
16 Mei 2024 18:29 WIB
Politik
![Sudah Ada Wantipres, Politikus PDIP Sebut Presidential Club Tak Ada Gunanya! Ferdinand Hutahaean (Foto: Dok MI/Ist)](https://monitorindonesia.com/2022/04/IMG-20220419-WA0020.jpg)
Sudah Ada Wantipres, Politikus PDIP Sebut Presidential Club Tak Ada Gunanya!
9 Mei 2024 18:36 WIB
Hukum
![Seperti Apa Kelanjutan Kasus Gagal Ginjal Akut? dan Sejauh Mana Keterlibatan BPOM? Kasus gagal ginjal akut telah merenggut nyawa 204 anak dan berdampak pada ratusan anak lainnya (Foto: Dok MI/Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/f9d02eab-544e-43b0-b7b7-4c7055842506.jpg)
Seperti Apa Kelanjutan Kasus Gagal Ginjal Akut? dan Sejauh Mana Keterlibatan BPOM?
9 Mei 2024 09:57 WIB