Blak-blakan, Fahri Hamzah Sebut Mayoritas Ketua KPK Berakhir Tidak Baik, Sindir Siapa?

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 April 2023 17:58 WIB
Jakarta, MI - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah secara blak-blakan menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga terpercaya negara dengan pemimpin yang tidak beres-beres dan mayoritas berakhir tidak dengan baik. Menurut Fahri Hamzah, ada ketidakstabilan di lembaga antirasuah itu dari dulu hingga sekarang. "Semenjak masa kepemimpinan Taufiequrachman Ruki sebagai ketua KPK pertama berakhir, pimpinan KPK selebihnya berakhir tidak baik," kata Fahri Hamzah, Kamis (20/4). "Jadi setahu saya, mayoritas ketua KPK itu berakhirnya gak baik. Setahu saya hanya pak Ruki yang berakhir dengan baik," tambah Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu. Soal panasnya polemik di KPK, terlebih saat Ketua KPK Firli Bahuri dituntut massa agar turun dari jabatannya, Fahri menegaskan, jangan hanya Firli Bahuri saja, tetapi pemimpin KPK lainnya juga dipastikan ada masalah. "Kita jangan bilang Firli, Firli ini semuanya ada masalah ini," tegasnya. Menurut Fahri, permasalahan yang terjadi pada para ketua KPK setelah habis masa jabatan, Taufiequrachman Ruki pada 16 Desember 2007 lalu. "Mulai dari Antasari Azhar yang dipenjara terkait pembunuhan sampai masuk bui," ungkapnya. Tak hanya itu, Fahri juga menyebutkan Bambang Widjojanto (BW) dan Abraham Samad, yang statusnya sampai tersangka. Atas hal tersebut Fahri yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu resah dan meminta agar lebih objektif. "Jadi ini, coba kita agak objektif sedikitlah. Saya itu agak apa ya, main otot itu udah gak jaman gitu loh. Terlalu banyak persekongkolan yang belum terungkap di KPK," jelasnya. "Mengingat KPK adalah lembaga yang memiliki hak yang dan kekuasaan yang cukup besar dalam negara," imbuhnya. (Wan)

Topik:

KPK Fahri Hamzah