Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Puluhan Siswa MAN 1 Cianjur Dilarikan ke RS

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 April 2025 17:38 WIB
Iluatrasi - Menu makan bergizi gratis (Foto: Ist)
Iluatrasi - Menu makan bergizi gratis (Foto: Ist)

Cianjur, MI - Diduga 38 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur mengalami gejala keracunan massal setelah mengonsumsi makanan yang disediakan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Senin (21/4/2025).

Buntutnya, para siswa itu dilarikan ke dua rumah sakit di Cianjur, yakni RSUD Sayang dan RS Bhayangkara.

“Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, 38 Siswa MAN 1 Cianjur Dilarikan ke Rumah Sakit,” demikian unggahan akun X @Heraloebss dikutip Monitorindonesia.com, Rabu (23/4/2025).

Keracunan diduga terjadi setelah para siswa mengonsumsi makanan bergizi gratis yang disajikan pada waktu makan siang. Tak lama setelahnya, sejumlah siswa mengeluhkan mual, muntah, dan pusing.

Seiring berjalannya waktu, jumlah siswa yang mengalami gejala tersebut mencapai 38 orang. Mereka kemudian dirawat intensif di rumah sakit setempat.

Salah seorang siswa mengungkapkan bahwa ayam suwir dalam paket makan yang disajikan memiliki bau asam. 

Meskipun demikian, siswa tersebut memutuskan untuk tetap memakan hidangan tersebut dengan anggapan bau tersebut berasal dari bumbu yang digunakan.

Kepala Sekolah MAN 1 Cianjur, Erma Sopiah, menyatakan bahwa pihak sekolah sedang menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti dari keracunan tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa proses investigasi menyeluruh tengah dilakukan guna memastikan sumber gejala yang dialami oleh para siswa.

Sementara itu, Fahri Zulfikar Lubis, Kepala SPPG Limbangsari, menegaskan bahwa makanan yang diberikan kepada siswa sudah diproses sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Namun, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan faktor penyebab pasti insiden tersebut.

Terkait kasus ini Badan Gizi Nasional (BGN) akan menambah prosedur operasional standar (SOP) baru dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). 

"Dari peristiwa ini, Badan Gizi Nasional menambah satu SOP dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, yaitu, sisa makanan tidak dibersihkan di sekolah tapi di SPPG," kata Dadan dalam keterangan resminya, Rabu (23/4/2025).

Selain itu, akan dilakukan beberapa pelatihan tambahan untuk penguatan SDM di lapangan dalam melaksanakan program MBG. 

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Cianjur telah beroperasi sejak 15 Januari 2026. Setiap hari SPPG ini memproduksi 2071 porsi hingga 3.470 porsi Makan Bergizi Gratis untuk pemenuhan gizi anak-anak kita di sembilan sekolah. 

Namun, Dadan menegaskan musibah keracunan ini adalah kejadian pertama. Pihaknya juga berkomitmen terus mendalami penyebab dari keracunan yang terjadi. 

"Berbagai penyebab dari keracunan masih terus kami ditelusuri dengan teliti," katanya. 

Berdasarkan laporan yang diterimanya, jumlah siswa yang terdampak akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis, yaitu 52 dari 788 siswa MAN 1 Cianjur dan 20 dari 167 Siswa SMP PGRI 1 Cianjur. 

Namun begitu, Dadan memastikan seluruh korban keracunan telah diberikan pertolongan pertama dan mendapatkan perawatan yang baik. "Semuanya telah ditangani dengan baik," tandasnya. 

Topik:

Makan Bergizi Gratis MBG