Profil Ahmad Fahrur Rozi, Ketua PBNU yang Menjabat Komisaris PT GAG Nikel Raja Ampat


Jakarta, MI - Nama Ahmad Fahrur Rozi mencuat ke permukaan publik. Ia adalah Komisaris PT GAG Nikel, perusahaan tambang yang kini tengah menjadi sorotan akibat aktivitas pertambangan di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Sorotan publik terhadap perusahaan tersebut semakin tajam, terutama karena kegiatan pertambangan tersebut dapat mengancam destinasi wisata Raja Ampat.
Di tengah derasnya kritik dan tekanan dari berbagai pihak, Ahmad Fahrur Rozi tiba-tiba mengeluarkan pernyataan keras. Ia membantah jika perusahaan tempat dirinya menjabat komisaris telah merusak lingkungan Raja Ampat.
Melalui akun Instagram pribadinya, @gus_fahrur, ia menyampaikan pembelaannya kepada PT GAG Nikel sebagai berikut:
Belakangan ini viral kampanye #SaveRaja Ampat dari Greenpeace yang menampilkan keindahan Piaynemo berdampingan dengan foto dan video tambang nikel di Pulau Gag. Selain itu, banyak foto hasil editan Al juga beredar luas. Akibat narasi ini, banyak yang mengira lokasi tambang berada di kawasan wisata.
Faktanya, aktivitas tambang sebenarnya berada di Pulau Gag, sekitar 40 kilometer dari Piaynemo. Pulau Gag bukanlah destinasi wisata, melainkan wilayah dengan izin usaha pertambangan resmi yang dikelola oleh PT GAG Nikel. Izin eksplorasi di pulau ini telah berlaku sejak 1998, dan ditetapkan sebagai IUP (Izin Usaha Pertambangan) sejak 2017.
Secara geologi, Piaynemo adalah kawasan karst yang tersusun dari batu gamping, bukan jenis batuan yang mengandung nikel. Sementara itu, nikel umumnya ditemukan di batuan ultrabasa seperti laterit atau peridotit. Artinya, secara ilmiah, wilayah seperti Piaynemo tidak memiliki potensi nikel dan tidak mungkin untuk ditambang.
Ini bukan soal pro atau kontra, tapi soal tanggung jawab menyebarkan informasi akurat. Narasi menyesatkan bisa merusak kepercayaan publik dan dimanfaatkan pihak tertentu untuk agenda lain, termasuk narasi separatis untuk ‘memerdekakan Papua’. Isu lingkungan tetap penting, tapi harus disampaikan dengan jujur. Mari kita kawal dan lindungi Raja Ampat dengan menyebarkan fakta, bukan narasi menyesatkan dan manipulasi.
Unggahan itu pun langsung memicu beragam komentar dari warganet, salah satunya datang dari akun @rezakurnia.29 yang memberi penjelasan logis atas penambangan yang dilakukan PT GAG Nikel. Ia menjelaskan jika jarak 40 kilometer itu setara dengan jarak pondok pesantren yang dipimpin Fahrur Rozi di Bululawang Malang dengan Gunung Bromo.
Jika Gunung Bromo atau Semeru erupsi, dampaknya akan terasa hingga ponpes Fahrur Rozi. Sementara kondisi di Raja Ampat dikelilingi laut, dimana cemaran logam berat dan zat lain lebih gampang menyebar di air.
“Njenengan tego membiarkan warga Raja Ampat niku maem iwak hasil tangkapan yang ternyata tercemar logam berat?” tulisnya. Dikutip Selasa (10/6/2025).
Tak berhenti di situ, akun tersebut juga melontarkan sindiran tajam terhadap posisi Fahrur Rozi sebagai komisaris PT GAG Nikel. Ia mempertanyakan bagaimana Fahrur Rozi yang notabene adalah warga Malang, Jawa Timur, bisa menduduki posisi komisaris di PT GAG Nikel. Menurutnya kursi itu harusnya diisi warga asli Papua yang lebih mengetahui kondisi alamnya.
Sosok Ahmad Fahrur Rozi
Ahmad Fahrur Rozi lahir di Malang pada 30 November 1971. Ia menempuh pendidikan tinggi di sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur, mulai dari meraih gelar sarjana di Universitas Islam Raden Rahmat, melanjutkan studi magister di Universitas Islam Malang, hingga menyelesaikan program doktor di Universitas Merdeka Malang.
Ia dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pondok ini menyelenggarakan pendidikan dengan program salafi yang mengkaji kitab-kitab klasik yang dikemas dalam sistem klasikal Madrasah Diniyah.
Di kalangan pengasuh pondok pesantren Jawa Timur, sosok Fahrur Rozi cukup populer karena kedekatannya dengan politisi dan pejabat negara. Namanya juga tercatat di jajaran Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di era kepemimpinan K.H. Yahya Cholil Staquf.
Menanggapi polemik yang menyeret namanya, Fahrur Rozi menegaskan kepada wartawan bahwa posisinya sebagai komisaris di PT GAG Nikel mewakili pribadi, bukan PBNU.
Topik:
ahmad-fahrur-rozi pt-gag-nikel raja-ampat profil-ahmad-fahrur-rozi pbnuBerita Terkait

PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, KLH Lakukan Audit Lingkungan
18 September 2025 11:16 WIB

Pemerintah Kembali Izinkan Operasi Tambang Nikel di Raja Ampat, DPR Ingatkan Potensi Kerusakan Hayati
17 September 2025 14:57 WIB