20 Juta Ton Sampah Cemari Laut Indonesia Setiap Tahun

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 1 Agustus 2025 19:14 WIB
Penampakan Sampah di Laut (Foto: Ist)
Penampakan Sampah di Laut (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap data mencengangkan terkait krisis sampah laut di Indonesia. 

Berdasarkan laporan terbaru, setiap tahunnya terdapat sekitar 20 juta ton sampah yang berakhir di lautan, dengan 16 juta ton berasal dari daratan dan sisanya 4 juta ton dari aktivitas langsung di laut.

Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP, Ahmad Aris, menyampaikan bahwa total timbulan sampah nasional pada 2025 diperkirakan mencapai 50 juta ton per tahun. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 60% berhasil dikelola, sementara 40% lainnya tidak tertangani, berpotensi mencemari lingkungan, termasuk laut.

“Jadi ada 50 juta ton per tahun timbunan sampah yang ada di darat. Jadi ada kurang lebih 20 juta ton sampah laut yang harus ditangani per tahun,” ungkap Aris dalam media gathering, Jumat (1/8/2025). 

Aris menyebutkan bahwa dampak sampah plastik maupun organik dapat mengancam ekosistem laut. Pertama, sampah organik yang berlebihan mengalir ke laut dapat memicu pertumbuhan alga sehingga dapat menyebabkan eutrofikasi atau matinya plankton-plankton di laut. 

Kedua, ikan di laut menjadi tidak layak konsumsi karena ikan-ikan tersebut memakan mikroplastik yang sangat berbahaya. 

Kemudian, kata dia, sampah plastik juga akan menyebabkan ekosistem pesisir menjadi rusak seperti karang, lamun, hingga mangrove karena tertimbun sampah dan menyebabkan oksigen di laut menjadi berkurang. 

“Akhirnya ekosistem pesisir akan hancur, begitu juga terhadap biota. Kalau termakan oleh biota, biotanya akan mati. Artinya, kalau dengan ekosistem rusak atau hancur, itu pasti sumber daya perikanan kita akan tidak berkelanjutan,” tutur Aris. 

Di sisi lain, Aris mengungkapkan bahwa pada tahun 2020, Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara penghasil sampah terbesar di dunia. Posisi pertama hingga keempat masing-masing ditempati oleh China, Amerika Serikat (AS), India dan Brasil.

Melihat kondisi tersebut, ia menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor, mulai dari hulu hingga hilir, dalam mengatasi persoalan sampah.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, KKP menetapkan target ambisius menjadikan laut Indonesia bebas sampah pada 2029. 

Aris merinci, pada 2026 KKP menargetkan dapat mengurangi sampah sebesar 8 juta ton, kemudian setahun berikutnya berkurang 10 juta ton, pada 2028 12 juta ton, dan 14 juta ton sampah di 2029. Secara kumulatif, KKP menargetkan pengurangan total sampah hingga 44 juta ton dalam empat tahun ke depan.

Topik:

sampah kkp sampah-mengalir-ke-laut