Evakuasi 7 Pekerja Terjebak di Tambang Freeport Belum Berhasil

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 12 September 2025 15:32 WIB
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung (Foto: Ist)
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap perkembangan terbaru terkait tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Caving (GBC), sejak Senin (8/9/2025) malam.

Hingga Jumat (12/9/2025), proses evakuasi masih berlangsung. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, tim penyelamat telah membangun terowongan darurat untuk mencapai titik terakhir keberadaan para pekerja.

Namun, setibanya di lokasi tersebut, pekerja tidak ditemukan dan komunikasi dengan mereka sudah terputus. Awalnya, proses penyelamatan ditargetkan bisa dilakukan dalam waktu 30 jam.

"Jadi ini diperkirakan itu bisa 30 jam. Ya ternyata itu kan kita sudah buatkan dua terowongan baru untuk mengatasi itu. Jadi dua terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal dan ini tempat pegawai yang terjebak tadi tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi," jelas Yuliot di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (12/9/2025).

VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati mengatakan bahwa Tim Tanggap Darurat PTFI bekerja tanpa henti membuka akses ke lokasi perkiraan keberadaan karyawan dengan alat berat, bor, dan drone, meski terkendala material basah aktif, sambil berupaya memulihkan kembali akses komunikasi.

"PTFI berkoordinasi dengan Tim Inspektur Tambang Kementerian ESDM, MIND ID, Freeport McMoRan serta pemerintah Provinsi Papua dan Papua Tengah yang berada di lokasi," tutur Katri melalui siaran persnya, Kamis (11/9/2025).

"Kepada keluarga ketujuh pekerja, kami juga memberi pembaruan informasi. Terima kasih atas dukungan semua pihak dan memohon doa untuk kelancaran penyelamatan serta tim di lapangan," ujar Katri.

Topik:

kementerian-esdm freeport-indonesia pekerja-terjebak