Ziarah Hari Pahlawan, Hasto Ajak Kader PDIP Teladani Keberanian Surabaya 1945

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 10 November 2025 08:28 WIB
Hasto Kristiyanto berziarah ke makam Bung Tomo di TPU Ngagel, Wonokromo, Surabaya. (Foto. Ist)
Hasto Kristiyanto berziarah ke makam Bung Tomo di TPU Ngagel, Wonokromo, Surabaya. (Foto. Ist)

Jakarta, MI - PDI Perjuangan memperingati Hari Pahlawan dengan melaksanakan ziarah ke makam tokoh pergerakan nasional Bung Tomo di Makam TPU Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Senin pagi (10/11/2025).

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto memimpin langsung kegiatan tersebut bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi serta jajaran kader PDIP Kota Surabaya.

Rombongan datang sejak pagi dan langsung menggelar doa bersama di hadapan pusara Bung Tomo. Suasana khidmat terasa ketika para peserta ziarah melakukan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan terhadap pejuang yang dikenal sebagai pengobar semangat Pertempuran 10 November 1945 itu.

Dalam kesempatan tersebut, Hasto mengajak seluruh kader untuk kembali meneladani keberanian Bung Tomo yang berani berdiri di garis terdepan melawan pasukan Sekutu.

“Semangat ‘merdeka atau mati’ bukan sekadar seruan perjuangan, tetapi energi pembebasan yang lahir dari keyakinan untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia,” kata Hasto.

Ia menilai keberanian rakyat Surabaya pada masa itu menjadi tonggak penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah Proklamasi. Hasto juga mengingat kembali insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, yang menurutnya menjadi simbol perlawanan sekaligus martabat bangsa.

“Peristiwa itu menegaskan bahwa Merah Putih harus berkibar tanpa ada warna penjajahan di dalamnya,” ujarnya.

Menurut Hasto, pahlawan sejati adalah mereka yang berjuang tanpa berharap gelar ataupun penghormatan. Ia menegaskan, gelar pahlawan tidak lahir dari keputusan politik, tetapi dari ketulusan berkorban bagi rakyat dan tanah air.

“Pahlawan adalah sosok yang bekerja untuk kepentingan bangsa, menjaga integritas, dan tidak menyakiti rakyatnya sendiri,” tegasnya.

Setelah berziarah ke makam Bung Tomo, rombongan melanjutkan perjalanan ke makam Wage Rudolf Supratman di Tambaksari. W.R. Supratman dikenang sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya yang menjadi sumber semangat persatuan bangsa.

Di hadapan makam sang komponis, Hasto mengajak para kader untuk kembali memaknai pesan dalam lagu Indonesia Raya.

“Cita-cita yang terkandung dalam lirik Indonesia Raya harus terus diperjuangkan hingga terwujud sepenuhnya dalam kehidupan berbangsa,” ujarnya.

Topik:

Hari Pahlawan Hasto Kristiyanto PDIP PDIP Surabaya Bung Tomo W.R. Supratman Ziarah Pahlawan Surabaya Arek Arek Suroboyo