Menteri LH akan Panggil 8 Perusahaan, Ancam Cabut Izin usai Banjir Besar di Sumut
Jakarta, MI - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan akan memanggil delapan perusahaan yang beroperasi di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Langkah ini diambil menyusul bencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Faisol menyebut evaluasi menyeluruh terhadap izin lingkungan perusahaan menjadi prioritas. Pemerintah, kata dia, mengandalkan analisis citra satelit untuk melihat kondisi kawasan dan aktivitas perusahaan secara detail.
"Jadi hari Senin akan segera dipanggil semua unit-unit yang berdasarkan kajian citra satelit kan kita sudah bisa melihat semuanya bisa ya. Jika kita secara logis, bisa memproyeksikan apa yang terjadi dengan kondisi itu pada saat hujan deras," kata Faisol saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).
Faisol menjelaskan bahwa kementeriannya akan meminta penjelasan dari delapan perusahaan tersebut terkait aktivitas dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Ia mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan citra satelit resolusi tinggi untuk mencari penyebab banjir bandang di sana.
"Kemudian kita juga akan mereview semua persetujuan di situ. Jadi kita akan menggunakan konfisi siklon tropis ini sebagai baseline dari curah hujan, artinya semua kajian lingkungan harus di atas itu kemampuannya. Kalau tidak di atas itu kami akan segera merivisi persetujuan lingkungannya atau menghentikan kegiatan," jelas Faisol.
"Kami juga berdasarkan hasil verifikasi awal, seandainya hari minggu sudah ada data-data, maka kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Apakah penghentian kegiatan dan seterusnya, karena ini memang Sudah terjadi bencana," sambungnya.
Menurutnya, harus ada pihak yang bertanggung jawab atas banjir bandang yang menelan banyak korban itu. Faisol juga menyayangkan bahwa pihaknya tidak memberikan informasi lebih dini kepada masyarakat sebelum bencana tersebut terjadi.
"Ini juga ketidakmampuan kita mendeteksi potensi bencana yang terjadi akibat perubahan iklim ini. Kalau tidak ada perubahan iklim, mungkin ini tidak akan terjadi," pungkasnya.
Topik:
menteri-lingkungan-hidup banjir-sumatera longsor