Rapat Paripurna DPRD Solok Ricuh, Anggota Dewan Berdiri Ancam Lempar Asbak Kaca

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Agustus 2021 01:39 WIB
Arosuka, Monitorindonesia.com - Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat agenda penyampaian laporan hasil pembahasan Raperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Raperda RPJMD) 2021/2022 berujung ricuh. Para legislator nyaris terlibat baku hantam. Rapat dibuka Ketua DPRD Kabupaten Solok Dodi Hendra di ruang sidang paripurna, di Arosuka, Rabu (18/8/2021). Seorang anggota dewan meminta agar rapat tidak dipimpin Hendra dengan alasan mosi tidak percaya kepadanya masih berjalan. “Kami menolak Dodi Hendra memimpin sidang,” kata anggota dewan itu menginterupsi. Interupsi pun terus mewarnai jalannya persidangan dan situasi semakin memanas, sehingga pimpinan menskors sidang selama 30 menit. Saat rapat kembali dimulai, hujan interupsi kembali pecah. Bahkan, salah seorang anggota dewan berdiri menantang dan mengancam melemparkan asbak kaca. Ini sontak memicu baku hantam. Untung Ketua Fraksi PAN Aurizal didampingi anggota DPRD dari PDI Perjuangan Zamroni melerai. Mereka menyatakan tindakan seorang anggota dewan yang mengancam melempar asbak tersebut memicu terjadinya kericuhan. “Ia sengaja berdiri mengangkat asbak dan mengeluarkan nada ancaman, sehingga memancing emosi anggota dewan lainnya,” ujarnya. Selain itu, menurut dia, adanya mosi tidak percaya terhadap Hendra adalah murni aspirasi anggota DPRD Solok. "Jadi tidak ada intervensi sama sekali dari luar atau eksternal DPRD. Ini adalah murni keinginan kami sebagai anggota yang tidak lagi menginginkan Saudara Dodi Hendra sebagai Ketua DPRD, apalagi memimpin sidang hari ini," ujarnya pula. Kericuhan itu pun beredar dalam sebuah video dan telah viral di media sosial.

Topik:

Nusantara Solok DPRD Solok Sumbar Padang