Elpiji Bersudsidi Langka dan Harga Melambung Rp35.000, Warga Unjuk Rasa

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 November 2021 08:33 WIB
Musi Banyuasin, Monitorindonesia.com – Elpiji 3 kilo gram langka di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin sehingga masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Musi Bersatu (F2MB), menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin. Ketua F2MB, Kurnaidi ST dalam orasinya mengatakan aksi turun ke jalan karena prihatin beberapa desa dan kecamatan mengalami kelangkaan elpiji 3 kg. Tidak hanya itu, harganya pun melambung dari peraturan harga eceran tertinggi (HET) Rp17.000 kini di pangkalan menembus Rp35 ribu. Untuk itu massa menuntut pemkab bekerja sama dengan Pertamina menindaklanjuti kelangkaan dan naiknya harga gas dengan memeriksa distribusi dari hulu hingga ke pangkalan dan agen. Hal tersebut disampaikan karena ditemukan dugaan penyimpangan dalam pengalokasian elpiji bersubsidi 3 kg. "Perlu adanya pengawasan dari pihak terkait sebab hasil pantauan di lapangan adanya permainan, baik itu di pangkalan maupun di agen," jelasnya Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Muba, Azizah Wahyudi mengatakan ketika dilakukan pengecekkan di lapangan memang ada temuan distribusi tabung gas 3 kg tidak tepat sasaran. “Mengenai hal itu kami akan menyurati agen dan Pertamina. Sebab ketika adanya temuan di lapangan kami tidak bisa mengeksekusi. Dia berjanji akan menuntaskan kelangkaan gas dengan memanggil para agen untuk rapat bersama Pertamina," tegasnya. Asisten I Pemkab Musi Banyuasin Yudi Harizandi mengatakan pak bupati sudah tanda tangani surat permintaan kuota tambahan. (Berry)