Kabid dan Bendahara BPBD Bantah Ambil Honor Pengubur Jenazah Covid, Bupati Diminta Bertindak

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 November 2021 18:05 WIB
Musi Banyuasin, Monitorindonesia.com - Pemberitaan pada Minggu, 31 Oktober 2021 tentang upah satgas BPBD Muba penguburan jenazah covid belum cair, Kabid BPBD Erik Endartono didampingi Teddy selaku bendahara, membenarkan hal tersebut. “Memang benar honor tim pengubur jenazah belum dibayarkan karena dananya yang dianggarkan dalam APBD perubahan tahun 2021, belum cair. Berkasnya sudah diajukan ke BPKAD. Paling lama satu mingguan bisa terealisasi, ini terkendala pemberkasan administrasi kemarin. Sudah kami ajukan supaya cepat terealisasi," jelas Erik. Terkait bendahara yang ikut menerima honorer penguburan jenazah covid, TD mengaku benar namanya masuk dalam daftar sebagai tim satgas penguburan jenazah covid. Alasannya untuk melengkapi daftar tim dan mengisi kekosongan personel yang meninggal dunia sebelumnya. “Nama saya untuk mengantikan kekosongan tersebut di dalam tim satgas penguburan jenazah covid itu sebagai koordinator guna percepatan dan menyambung untuk bagian administrasi,” jelas TD. Saat disinggung apakah benar dugaan yang beredar bahwa bendaharawan TD selalu kebagian dari setiap pencairan honorer penguburan jenazah covid, TD membantah Itu tidak benar. “Setiap honorer tersebut cair saya langsung bagikan honor tersebut kepada dua tim tanpa meminta dan menerima honorer tersebut," kata TD. Berita terkait: Upah Satgas BPBD Penguburan Jenazah Covid-19 Belum Cair Di tempat terpisah, beberapa anggota tim satgas saat di konfirmasi sesuai apa yang disampaikan kabid dan bendahara tersebut, mereka mengatakan tidak benar. “Apa yang disampaikan kabid dan bendahara tersebut adalah dusta. Sudah jelas setiap pencairan honorer mereka salalu ikut serta bagi hasil. Honor tersebut bagi rata dengan mereka, bahkan diduga kaban pun ikut serta menerima honor tersebut,” kata dua personel satgas. Mereka kembali meminta kepada Plt Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi dan aparat berwenang untuk mengecek aduan mereka. “Ini lengkap sudah penderitaan kami. Anggaran piket dan anggaran operasional untuk berangkat setiap kali melakukan penguburan jenazah covid tidak ada kalau kami tim satgas tidak patungan,” tegas mereka. (Berry)