Optimalkan Pelayanan Masyarakat, Damkar Kabupaten Malang Butuh Tambahan 5 Pos Siaga

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 6 Januari 2022 20:25 WIB
Malang, Monitorindonesia.com – Tim Damkar (Pemadam Kebakaran) Kabupaten Malang membutuhkan tambahan pos siaga dalam mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat. Agar petugas saat datang ke lokasi dan menangani pemadaman dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran. Permintaan ini sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) No 26 Tahun 2008 tentang Bangunan Gedung, yang juga mengatur tentang penanganan kebakaran oleh petugas Damkar. Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Malang Goly Karyanto menyampaikan dalam Permen PUPR itu dijelaskan sejak laporan masuk hingga lokasi, petugas membutuhkan waktu 15 menit dengan jarak tempuh 5 mil atau setara 7,5 km. “Melihat aturan ini, maka membutuhkan penambahan pos untuk memperpendek jarak tempuh yang dilakukan,” katanya, Kamis (6/1/22). Saat ini, pos damkar masih ada 2 titik yaitu di Pendopo Kabupaten Malang Jalan Panji dan Pendopo Kabupaten Malang dan di Jalan KH Agus Salim Kota Malang. Apabila terjadi kebakaran di wilayah Malang Selatan masih kurang optimal dalam menangani karena jarak tempuh dan kondisi jalan yang jauh. Karena terlalu lama maka sering ketika di lokasi kondisinya sudah padam. Untuk itu, perlu adanya penambahan pos lagi di beberapa titik. “Minimal ada 5 titik pos untuk penempatan kendaraan pemadam kebakaran, yaitu di Ngantang, Singosari, Kepanjen, Dampit dan Kepanjen,” jelas Goly. Penambahan pos ini menurutnya perlu diikuti penambahan peralatan dan personil. Saat ini personil yang ada sebanyak 50 orang dan kendaraan yang dimiliki ada 9 unit. “Untuk wilayah selatan tidak harus kendaraan besar dengan kapasitas di atas 3 ribu liter, namun cukup kapasitas seribu sampai 1.500 liter sudah mencukupi,” terang Goly. Apabila untuk memenuhi standard operation prosedur (SOP) sesuai dengan Permen PUPR maka perlu dilakukan untuk memperpendek jarak tempuh dalam penanganan kebakaran. Memang untuk mewujudkan tidak bisa secara spontan namun dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran. Mengingat wacana ke depannya Damkar akan menjadi dinas tersendiri sehingga perlu dilakukan penambahan tersebut untuk meningkatkan pelayanan publik. Belum lagi, saat ini perkembangan hunian dan bangunan di wilayah Kabupaten Malang sudah berkembang pesat dapat dipastikan juga timbul permasalahan yang mengikuti. Bahkan saat ini Pemkab Malang sudah memiliki gedung bertingkat yang lebih dari 3 lantai, sementara peralatan yang dimiliki Damkar terbatas hanya bisa mengcover sampai lantai 3. Jadi perlu adanya penambahan peralatan berupa mobil agar bisa menjangkau lebih dari 3 lantai.   (RN)

Topik:

Evaluasi Damkar DKI Damkar malang kabupaten

Berita Sebelumnya

Dinas PUPR Muba Anggarkan Rp1,5 Miliar untuk Perbaikan Jalan Komplek GBL

Berita Selanjutnya

Forkorindo Desak Kejati Kepri Segera Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi TPP ASN Pemkot Tanjung Pinang

Berita Terkait

Nasional
Ilustrasi kebakaran padat penduduk di Mangga Besar (foto: Mi)

Pemukiman Padat Warga di Jakarta Pusat Kebakaran, Puluhan Personel Damkar Langsung Dikerahkan

25 Januari 2025 19:37 WIB

Metropolitan
Kebakaran Glodok Plaza [Foto: MI/Plo]

Banyak Sekat Kendala Petugas Damkar Sulit Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza

17 Januari 2025 13:01 WIB

Metropolitan
Ilustrasi [Foto: Ist]

Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakpus, 23 Mobil Damkar Dikerahkan

10 Desember 2024 13:40 WIB

Nusantara
Warga mencari barang-barang berharga usai terjadi kebakaran

33 Unit Rumah di Makassar Ludes Terbakar

28 Oktober 2024 18:59 WIB

Nusantara
Petugas Damkar Kota Bengkulu saat berusaha memadamkan api di salah satu bangunan Panti Sosial (Foto: Antara)

Sejumlah Bangunan Panti Sosial di Kota Bengkulu Ludes Terbakar

25 Oktober 2024 22:31 WIB