Petani di Cianjur Hilang Terseret Arus Sungai Cileueur

wisnu
wisnu
Diperbarui 6 April 2022 01:22 WIB
Cianjur, MI - Sukinah (65), petani dari Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat dilaporkan hilang terbawa arus sungai saat korban bekerja di sawah. BPBD Cianjur bersama tim gabungan akhirnya mencari jasad Sukinah (65), petani dari Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran itu. Pencarian terhadap korban dengan cara menyusuri pinggiran dan tengah sungai menggunakan perahu karet dibantu warga sekitar. "Pencarian terkendala dengan cuaca dan debit air sungai yang tinggi, sehingga tim dibagi menjadi beberapa kelompok," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, Selasa (5/4). Pencarian korban itu, kata dia, dibagi beberapa kelompok di radius yang berbeda setelah korban dilaporkan hilang. "Agar tubuh korban dapat dengan cepat ditemukan, bahkan kelompok lain bersama warga mencari hingga jarak 4 kilometer ke bagian hilir," katanya. [caption id="attachment_420468" align="aligncenter" width="200"] BPBD Cianjur (Foto: Ist)[/caption] Meski arus sungai masih deras, beberapa orang petugas dan warga berusaha menyusuri pinggiran sungai, pencarian tim berhasil menemukan tubuh korban yang sudah tidak bernyawa beberapa ratus meter dari lokasi pertama dilaporkan hilang. "Jasad korban ditemukan sudah tidak bernyawa terseret sekitar 800 meter dari lokasi pertama kali dilaporkan hilang. Sehingga pencarian dihentikan dan jasad korban sempat dibawa ke Puskesmas setempat untuk visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga," kata Rudi. Sedangkan, Kepala Desa Gelaranyar Jaenal mengatakan, selama musim penghujan pihaknya selalu memberitahu warga untuk waspada saat beraktifitas di pinggir Sungai Cileueur yang sering meluap secara tiba-tiba. "Kalau meluap sudah sering mungkin setiap musim penghujan, namun yang sampai menelan korban jiwa baru kali ini. Kami berharap warga lainnya yang berkebun atau bertani di pinggir sungai lebih berhati-hati karena arus bisa kapan saja tiba-tiba besar," katanya. Sedangkan tubuh korban yang berhasil ditemukan, tutur Jaenal, langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan. "Kami terus mengimbau warga untuk tetap berhati-hati dan jeli membaca tanda alam akan terjadi bencana," katanya.
Berita Terkait