Peringatan Hari Buruh, FSBMC Usung 3 Tuntutan

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 15 Mei 2022 03:08 WIB
Cilacap, MI - Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Migas Cilacap (FSBMC) menggelar silaturahmi untuk memperingati Hari Buruh Sedunia, yang jatuh pada setiap tanggal 1 Mei (May Day), Sabtu (14/5/2022). Silaturahmi diikuti setiap PUK atau unit yang sedang bergabung dengan federasi mengusung beberapa permasalahan yang sudah ada di federasi atau sedang ditangani federasi, di antaranya penurunan upah yang ada di AMT Maos, kompensasi, dan AJTM Tugu Mandiri. "Bagi teman-teman kami yang sudah purna tugas atau pensiun sampai dengan saat ini masih ada yang belum terselesaikan," kata Ketua Umum FSBMC, Achmad Purwadi. Menurutnya, khusus yang Tugu Mandiri merupakan lanjutan karena sudah ada kesepakatan dan disaksikan oleh pihak pemberi kerja yaitu Pertamina, namun realisasinya sampai saat ini masih belum terpenuhi semua. "Jadi kami ada potensi nanti, dalam waktu dekat, akan bersurat kembali ke Tugu Mandiri menanyakan tindak lanjutnya terkait kesepakatan itu, mau bagaimana karena sudah lewat dari batas kesepakatan itu," ungkap Achmad Purwadi. Dijelaskan, pada dasarnya pihak FSBMC menolak adanya UU Cipta Kerja. "Namun karena pemerintah kekeuh tetap mengesahkan UU itu, harapan kami apa yang ada dan sedang kami usung yaitu terkait kompensasi, implementasinya tolong diperhatikan oleh pemerintah. Karena ini adalah produk dari pemerintah. Kami menolak UU Cipta Kerja, tolong implementasinya diawasi juga," harapnya. Disinggung langkah FSBMC, ia mengatakan, ketika semua permasalahan yang ada di dinas  sini (Disnakerin) tidak menemui titik temu terkait beberapa permasalahan lagi, kami akan bawa ke ranah politik, jadi ke DPRD. "Setelah acara ini, mungkin tidak lama lagi. Karena itu sedang proses," tegasnya. Peserta yang hadir merupakan mutlak dari FSBMC, ada unit LPG, awak mobil tangki yang ada di Maos, ada yang dari Tegal dan Semarang. "Kami tidak mau banyak-banyak karena sifatnya masih silaturahmi dan konsolidasi," ucapnya. Achmad Purwadi kembali menegaskan bahwa ada potensi ketika tuntutan buruh tidak terpenuhi semua, maka FSBMC akan mengeluarkan semua anggotanya. Ada 3 tuntutan yang diusung mereka yaitu penurunan upah, kompensasi, dan Tugu Mandiri. "Penurunan upah sebenarnya tidak banyak, tapi karena itu hak normatif dan banyak anggotanya yaitu Rp 100.000, dan karena berlangsung lama dari 2021 serta penanganannya sampai saat ini belum terselesaikan. Makanya tadi disampaikan bahwa Selasa ada audiensi di Disnakerin. Harapan kami, Disnakerin responsnya baguslah. Dan untuk penurunan upah ini agar diselesaikan besok. Jadi kami tidak perlu lagi membawa ranah ini ke lebih lanjut lagi. Karena ini hak normatif teman-teman," ungkapnya. Ditanya apakah keputusan penurunan upah tersebut sepihak, Achmad Purwadi menegaskan hal itu sepihak, karena tidak ada pemberitahuan awal dan pekerja tidak tahu alasannya apa. "Karena setiap ada pertemuan alasannya berganti-ganti," pungkas Achmad Purwadi. (Estanto) #hariburuh #hariburuh #hariburuh #hariburuh