Terima 16.000 Dosis, Bupati Kediri Percepat Vaksinasi PMK Hewan

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 1 Juli 2022 21:15 WIB
Kediri, MI - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana gencarkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak menyusul penyebaran penyakit itu sudah merambah seluruh kecamatan di Kabupaten Kediri. "Sebanyak 16.000 dosis vaksin PMK telah kita terima, pelaksanaan vaksinasi sudah kita mulai dan kita harapkan sebelum Idul Adha semua telah selesai," kata Mas Dhito, panggilan akrab Bupati Kediri, Kamis (30/6/2021). Kasus PMK di Kabupaten Kediri telah menyebar di 140 desa yang ada di 26 kecamatan. Selain vaksinasi, Mas Dhito meminta pengobatan ternak terinfeksi PMK dan monitoring perkembangan kondisi kesehatannya. Daerah yang masuk prioritas vaksinasi yakni desa yang minim penyebaran PMK dan masuk kategori desa hijau. Secara detail, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyampaikan, desa yang masuk kategori hijau saat ini sebanyak 204 desa. Populasi ternak di desa kategori hijau itu menjadi prioritas karena selain meminimalisir penyebaran sekaligus meminimalisir risiko bilamana terdapat efek samping dari vaksin. Hewan yang mendapatkan vaksin pun hewan yang benar-benar sehat. "Sesuai dengan SOP hewan yang pernah terkena PMK tidak wajib untuk divaksin," terang Bupati Kediri. Hewan ternak sapi yang divaksin diprioritaskan untuk sapi perah baru kemudian ke sapi bibit maupun anakan. Sedangkan untuk sapi yang dalam waktu dekat akan disembelih tidak dilakukan vaksinasi sebab akan menyisakan residu yang dikhawatirkan berdampak pada orang yang mengonsumsi. "Jadi saat ini ternak jantan, terutama yang akan dikurbankan tidak jadi sasaran vaksin, termasuk ternak yang masih bunting maupun sakit tidak divaksin," ungkapnya. Dalam upaya pelaksanaan percepatan vaksinasi, DKPP Kabupaten Kediri menggandeng kalangan akademisi perguruan tinggi yang memiliki jurusan kedokteran hewan. Selain itu, bantuan SDM juga datang dari perhimpunan dokter hewan Indonesia sebanyak 25 dokter hewan mandiri. Kemudian, lanjut dia, pihaknya juga meminta bantuan pihak mahasiswa dari fakultas pertanian jurusan peternakan untuk membantu dalam recorder. Hal itu ditujukan untuk mengoptimalkan SDM yang sudah ada dalam membantu dalam penanganan vaksinasi. "Jadi recorder-nya dari teman perguruan tinggi, supaya tidak mengurangi petugas yang melakukan penanganan," urainya. Sementara itu, petugas medik veteriner DKPP Kabupaten Kediri Tri Wahyuningsih yang ditemui saat melakukan vaksinasi menambahkan, vaksinasi untuk sapi perah yang tergabung dalam KUD telah dilakukan dengan total 11.000 dosis. Kemudian 5.400 dosis diperuntukkan bagi sapi pedaging termasuk sapi perah diluar KUD. "Setelah vaksinasi pertama ini, empat minggu kemudian dilakukan vaksin kedua," demikian ucapnya. [Rudy Pri] # Bupati Kediri