Pengendalian PMK Saat Lebaran: Kementan Pastikan Kesehatan Ternak Aman

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 3 April 2025 14:01 WIB
Petugas memberikan perawatan kepaha hewan ternak sapi. (Dok. MI)
Petugas memberikan perawatan kepaha hewan ternak sapi. (Dok. MI)

Jakarta, MI – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap optimal selama periode Lebaran 1446 H. 

Untuk menjamin kesehatan dan keamanan ternak, khususnya sapi yang banyak didistribusikan saat Idul Fitri, ribuan petugas kesehatan hewan (keswan) disiagakan penuh selama 24 jam sehari.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menegaskan bahwa berbagai strategi terus diperkuat guna mengendalikan penyebaran PMK. 

“Kami telah menginstruksikan seluruh petugas keswan di daerah untuk siaga penuh selama Lebaran. Hal ini sangat penting agar distribusi ternak tetap lancar, dan ternak yang dikonsumsi masyarakat sehat serta aman,” ujarnya, Kamis, (3/4/2025). 

Saat ini, jumlah petugas kesehatan hewan yang bertugas mencapai sekitar 6.800 orang dan tersebar di seluruh daerah.

Agung juga menambahkan bahwa pusat kesehatan hewan (puskeswan) tetap beroperasi untuk menerima laporan dari peternak maupun masyarakat. 

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait agar jika ada indikasi kasus PMK, langkah mitigasi bisa segera dilakukan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, memastikan bahwa stok vaksin PMK masih tersedia dan akan terus diberikan kepada ternak yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

“Berdasarkan evaluasi nasional per 3 April 2025, pelaksanaan vaksinasi PMK telah mencapai 1,73 juta dosis. Angka ini terus meningkat secara signifikan. Bahkan, beberapa provinsi sudah mencapai target vaksinasi di atas 70%, sementara sejumlah daerah lainnya telah mencapai 100%,” ungkapnya.

Selain vaksinasi, pemerintah juga memperketat pengawasan lalu lintas ternak di jalur-jalur distribusi utama. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada ternak terinfeksi yang berpindah antarwilayah tanpa pemeriksaan ketat. 

“Kami mengimbau para peternak dan pedagang ternak untuk tetap mematuhi protokol biosekuriti, memastikan ternaknya sudah divaksinasi, dan segera melapor jika menemukan gejala PMK pada hewan ternak mereka,” tegas Imron.

Lebih lanjut, Ditjen PKH juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi isu PMK. Menurut Agung, konsumsi daging tetap aman selama diolah dengan benar. 

“Virus PMK dapat dinonaktifkan dengan pemanasan pada suhu 70°C selama 30 menit. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir,” terangnya.

Agung pun menutup pernyataannya dengan mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam menjaga kesehatan hewan ternak. 

“Mari kita jaga kesehatan ternak kita demi ketersediaan pangan yang aman dan berkualitas selama Lebaran. Petugas kesehatan hewan siap bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu, untuk memastikan pengendalian PMK berjalan optimal,” pungkasnya. ***

 

 

Topik:

Ternak PMK Kementan