Polda Papua Selidiki Sumber Dana Pembelian Amunisi 615 Butir untuk KKB Nduga

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 11 Juli 2022 10:32 WIB
Jayapura, MI - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua hingga kini masih menyelidiki sumber dana pembelian 615 butir peluru untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Direskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani menegaskan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki kasus tersebut. Namun, belum dapat diungkap seluruhnya. "Ada beberapa pihak yang sudah dimintai keterangannya," kata Faizal, Minggu (10/7). Setelah penangkapan terhadap AN yang merupakan ASN di Kabupaten Nduga, sudah ada tiga orang yang diamankan, yakni seseorang berinisial LT dan dua oknum anggota TNI Angkatan Darat. Dari keterangan AN, ia mengaku mendapat ratusan amunisi dari LT kemudian LT mengaku mendapat amunisi itu dari dua oknum anggota TNI. LT ditangkap di Jayapura, sedangkan dua oknum anggota TNI AD itu saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih. Faisal mengatakan, AN mengaku membeli amunisi itu seharga Rp200 ribu per butir dari oknum TNI sehingga total seluruhnya mencapai Rp123 juta. Namun, belum diketahui pasti asal uang yang digunakan untuk beli amunisi tersebut. Sebelumnya diketahui, Polda Papua menangkap AN di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Rabu (29/6). AN ditangkap saat membawa 615 butir amunisi dengan sepeda motor menuju Wamena. Jenis amunisi yang diamankan, yakni MK3 sebanyak 379 butir, moser dua butir, AK tiga butir, SS1 158 butir, revolver 10 butir, US Carabine 52 butir, dan V2 Sabhara 11 butir.