PMK di Jateng Zona Merah, Danrem-Pemprov Jateng-Kodam Gelar Vicon

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 13 Juli 2022 20:32 WIB
Banyumas, MI - Mengantisipasi lonjakan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Tengah, Danrem 071 Wijayakusuma, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Kodam IV Diponegoro menggelar video conference (vicon) di Ruang Puskodal Ops Makorem 071 Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas, Rabu (13/7/2022). Vicon PMK tersebut dipimpin Sekda Jawa Tengah Sumarno dari Ruang Rapat Gedung A Lantai II Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang. Dalam paparannya, Sekda Jateng menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut penanganan PMK pada hewan ternak di Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Dikatakan, kondisi PMK hewan ternak di Jawa Tengah saat ini memasuki zona merah. Karena itu penyebaran PMK di Jawa Tengah harus segera diantisipasi pencegahan dan penanganannya agar tidak mewabah. Untuk penanganan PMK, kata Sekda, pihaknya sudah membentuk Satgas Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha kemarin terkait dengan hewan kurban serta sudah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait di kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Sekda meminta untuk secepatnya menginput data dari kabupaten/kota se-Jateng terkait hewan ternak yang sudah divaksin. Sekda menyebutkan, hewan ternak yang sudah divaksin mencapai 90 persen di beberapa daerah. Selain itu, dia berharap agar setiap daerah untuk menyampaikan kendala-kendala yang ada di lapangan, sehingga nantinya penyampaian dari tiap daerah dapat terkoordinasikan untuk mencari solusi dan pemecahan masalah bersama. Terkait zonasi, Sekda menyebutkan bahwa basisnya adalah di tingkat kecamatan. Penetapan daerah PMK ada di 412 titik dari total kecamatan di Jawa Tengah. "Untuk pembentukan Satgas sudah ada 35 kabupaten, agar masing-masing berkoordinasi dengan penanggung jawab Satgas PMK," kata Sumarno. Untuk kondisi saat ini, menurutnya dari populasi ternak sapi, kerbau, kambing, dan babi vaksinasinya difokuskan pada sapi dan kerbau, karena melihat dari tingkat keparahan PMK. Sekda menyampaikan, saat ini telah dibentuk pos-pos lalu lintas penanggulangan PMK di pintu-pintu masuk wilayah Jawa Tengah. Pihaknya meminta agar TNI dan Polri membantu di pos-pos tersebut, sehingga lebih optimal dalam menanggulangi PMK. Untuk menanggulangi dan mencegah PMK, Sekda mengimbau semua stakeholder bersama-sama bergotong-royong menangani PMK, dengan cara menyosialisaikan PMK kepada masyarakat dan peternak di wilayah kabupaten dan kota untuk memberikan pemahaman agar masyarakat tidak panik dengan PMK pada hewan ternak. Sementara itu, Danrem 071 Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga mengatakan, terkait perkembangan PMK di wilayah jajaran Korem, pihaknya telah menyampaikan ke semua jajaran untuk mengantisipasi segala kemungkinan melonjaknya PMK pada hewan ternak. Hal itu disampaikan Danrem beberapa waktu lalu saat melakukan vicon dengan para Dandim jajaran Korem serta unsurnya di Makodim 0701 Banyumas. Khususnya terkait pencegahan dan penanggulangan PMK di wilayah masing-masing baik vaksinasi hewan ternak maupun distribusi angkutan ternak di wilayah, karena disinyalir distribusi ternak di wilayah sangat riskan dan berisiko tinggi terjangkit PMK. "Dengan mengacu hal tersebut, distribusi hewan ternak di wilayah harus bisa diantisipasi penularannya agar tidak mewabah ke daerah lainnya," kata Yudha Airlangga. Danrem mengimbau para Dansat serta jajarannya untuk mengawal dan membantu pemerintah daerah dalam menangani PMK tersebut, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat peternak agar tidak terjadi lonjakan kasus PMK di wilayah masing-masing. [Estanto] #Danrem 071