Wabup Rahmat: Usut Tuntas Penganiayaan Terhadap Balita dan Siap Rawat Serta Tanggung Biaya Hidup

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 September 2022 23:02 WIB
Blitar, MI - Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso,langsung mengulurkan bantuan dengan menanggung semua biaya pengobatan di RSUD Ngudi Waluyo, begitu mendengar peristiwa penganiyaan balita oleh orang tua angkatnya di Kecamatan Talun. “Untuk pembiayaan di RSUD, saya yang akan membiayai semuanya, untuk selanjutnya biar neneknya yang merawatnya. Nanti untuk biaya hidup saya juga tangung semuanya. Jika neneknya tidak sanggup untuk merawat, biar saya bawa ke pendopo, saya yang merawatnya,”ucap Wabup Rahmat. Rahmat Santoso selaku Wakil Bupati Blitar mengatakan jika dirinya sudah memerintahkan Direktur RSUD Ngudi Waluyo dan Kepala Dinas Kesehatan agar balita perempuan berusia tiga tahun tersebut dirawat secara intensif dan di obati sebaik-baiknya. “Selain memulihkan kondisi lukanya, mental juga harus kita pulihkan. Karena psikis anaknya pasti terganggu,"ujar Wabup Rahmat yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI). Selain itu, Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak aparat penegak hukum agar kejadian tersebut di usut tuntas.Termasuk menangkap pelaku penganiayaan. “Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolres Blitar, agar kejadian itu dapat di usut tuntas. Pemerintah Kabupaten Blitar meminta Kapolres Blitar mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku penganiayaan,"tegas Wabup Rahmat. Penganiayaan yang dialami balita berinisal RA di Kabupaten Blitar ini terungkap saat nenek korban membawanya ke Posyandu. Petugas curiga, melihat tubuh korban penuh luka. “Nenek balita tersebut, ngomong kalau jatuh. Namun petugas tidak percaya karena luka bervariasi, seperti ada luka benda tumpul dan luka serius yang sepertinya dipukul,” ungkap Kepala Dusun Pasirharjo, Samsul, Kamis (1/9) Warga tidak percaya begitu saja, kemudian mendatangi rumah balita tersebut. Ternyata balita tersebut, mengalami kekerasan oleh orangtua angkatnya. “Ibu korban jadi TKI, sedangkan korban diasuh orangtua angkat, sewaktu nenek korban mendatangi rumahnya, ternyata korban terlantar berada di samping kamar mandi,"ujarnya. Setelah dijelaskan jika cucunya menjadi korban kekerasan, neneknya tidak terima dan melaporkan ke desa dan diteruskan ke Polres Blitar. “Korban mengalami luka serius di tubuh dan kaki, selain itu tangan korban juga mengalami penuh luka memar. Saat ini sudah ditangani rumah sakit, ” tandasnya. (JK)

Topik:

Blitar