Guru Agama Kristen di Inhu masih Termarjinal, Meski Telah Disuarakan!!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 September 2022 20:14 WIB
Indragiri Hulu, MI - Nasib tenaga pengajar guru agama Kristen di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau insentifenya belum mendapat sentuhan pemerintah daerah setempat. Kondisi di Inhu tidak seperti kebanyakan tenaga guru lainnya, yang kini sudah mapan dan terberdayakan. Meskipun kondisi real guru agama Kristen tersebut telah di suarakan lewat pandangan umum anggota DPRD Inhu, Chandra Sinaga di bulan lalu. Tetapi suara keadilan itu mentok yang seolah hanya sampai di tengah jalan tampa berujung bagiamana pemerintah merealisasikan tunjangan bagi pekerjaan guru agama tersebut. Insentif adalah tambahan penghasilan uang, barang, dan sebagainya yang diberikan untuk meningkatkan gairah kerja, tujuannya uang perangsang. Pemberian apa itu insentif bagi tenaga pengajar bekal mental dan spritual dilakukan pemerintah sebagai bentuk apresiasi demi nasib anak- anak didik sebagai tunas bangsa agar bermental dan berakhlak mulia kelak. Jumat, (2/9) salah seorang tenaga pengajar agama Kristen di Inhu, Ida Yanti Manalu, Spd.K, ketika dikonfirmasi Monitorindonesia.com mengaku masih menunggu kebijakan pemerintah. "Mohon doanya aja biar ada titik terang," ucapnya singkat. Penelusuran Monitorindonesia.com, pertumbuhan penduduk di Inhu dalam sepuluh tahun terakhir ini cukup signifikan pertambahannya mencapai 450 ribu jiwa penduduk berada di 14 kecamatan. Diprediksi dari jumlah potensi penduduk yang homogen tersebut minimal 10 persennya atau 45 ribu jiwa penduduk Inhu adalah pemeluk agama Kristen. Dengan keadaan tersebut sudah sewajarnya pemerintah daerah mengalokasikan anggaran pemerintah yang permanen untuk insentif tenaga pengajar agama Kristen di daerah yang kaya akan rahmat perbedaan ini. Kebijakan keadilan insentif bagi tenaga pengajar agama kristen tersebut juga telah dirasakan guru agama kristen di sejumlah kabupaten/ kota di Indonesia. Dalam hal ini, anak-anak masyarakat Inhu yang beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha yang diakui resmi oleh negara. Mereka ingin mendapatkan tenaga pengajar dengan perhatian pemerintah yang sejajar dengan agama lainnya. [Paruntungan]

Topik:

-