Polres Tolikara Diserang Sejumlah Warga, 1 Orang Tewas Tertembak

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 Desember 2022 11:13 WIB
Jakarta, MI - Polres Tolikara, Papua diserang sejumlah warga dengan senjata tajam dan panah pada Senin (19/12) siang kemarin. Akibat peristiwa tersebut, seorang warga dilaporkan tewas tertembak. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, peristiwa itu bermula ketika dua warga berinisial DK dan YB dalam pengaruh miras mendatangi Polres Tolikara. Kemudian membuat keributan di Polres Tolikara hingga memukul salah satu personel penjagaan. "Saat akan diamankan pelaku mencoba melarikan diri, kemudian personel mencoba bernegosiasi namun kembali mendapat pukulan dari pelaku," kata Kamal dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12). Kamal mengatakan tak lama setelah itu, pelaku kembali datang bersama keluarga serta teman-temannya, sekitar puluhan orang. Kamal mengatakan sejumlah orang tersebut membawa senjata tajam, busur panah dan batu, lalu menyerang petugas. Kamal mengatakan petugas sudah berusaha membubarkan massa dengan melakukan tembakan peringatan ke udara dan gas air mata. Namun, massa justru semakin tidak terkendali dan memaksa masuk ke dalam Polres Tolikara. "Namun hal tersebut tidak membuat massa bubar dan malah semakin tidak terkendali dan melempari anggota dari berbagai arah serta memaksa masuk ke halaman dengan memanjat pagar Mako Polres Tolikara sehingga dilakukan tindakan tegas terukur," ungkapnya. Kamal menyebut, akibat peristiwa itu satu warga meninggal dunia saat dalam perjalanan evakuasi ke RSUD Wamena. Kemudian, 5 personel Polri dan 3 warga mengalami luka-luka. Selain itu, 4 unit kendaraan dinas milik Polri mengalami rusak dan 5 kaca jendela kantor pecah. “Para korban baik dari personel Polri maupun warga sudah dibawa ke RSUD Karubaga untuk mendapat penanganan medis,” ujarnya. Kamal mengatakan pelaku pemukulan terhadap anggota telah diamankan. Ia mengatakan situasi pasca kejadian relatif aman dan kondusif, namun anggota masih melakukan penjagaan di sekitar Mako untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.