Satu Korban Ledakan Pipa Gas di Jambi Meninggal Dunia

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 24 Desember 2022 12:40 WIB
Jakarta, MI - Satu dari delapan pekerja yang terluka akibat ledakan pipa gas di Tanjung Jabung Barat, Jambi akhir pekan lalu, meninggal dunia pada Jumat (23/12). Korban bernama Kastalani itu meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit di Jakarta. Field Manager Jabung PetroChina Arief Hari Suseno menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga Kastalani. "Kami berharap keluarga diberi kekuatan dalam masa-masa yang berat ini," ujarnya, Jumat (23/12). Ia mengatakan saat ini kelima pasien lainnya berada dalam keadaan baik, dan tengah melanjutkan perawatan sesuai dengan kondisi masing-masing di rumah sakit di Jakarta. Sementara satu orang lainnya, melanjutkan perawatan di rumah sakit di Jambi. Kemudian satu orang pekerja yang telah diizinkan beristirahat di rumah, kini dirujuk ke rumah sakit di Jakarta. "Kita panggil kembali untuk dirujuk ke rumah sakit di Jakarta, untuk pengecekan kembali kondisinya dan melanjutkan perawatan pascainsiden," ungkapnya. Ia menambahkan, segenap dokter dan tim perawatan di rumah sakit terus mengupayakan yang terbaik, bagi seluruh pekerja yang saat ini masih mendapatkan perawatan. Diketahui, peristiwa itu terjadi di Desa Pematang Buluh, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi, pada Minggu (18/12) lalu. Saat itu, kedelapan pekerja tersebut tengah memperbaiki pipa gas yang bocor saat kecelakaan terjadi. Namun, dalam proses penyambungan pipa yang bocor itu, terjadi semburan api hingga menyebabkan ledakan. Adapun delapan korban itu, yakni Kastalani warga Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara. Lalu Ari Setiawan beralamat Jakarta, Randi Aprianto warga Kampung Baru Desa Lubuk Terentang. Kemudian, Rubianto warga Kampung Baru Desa Lubuk Terentang, Arbain warga Kampung Baru Desa Lubuk Terentang, Ekawati Masri warga Jakarta. Selanjutnya, Cheary Nur Azif warga Pal Merah, Jambi dan Rafli warga Bandung, Jawa Barat.