Pemprov Jatim Bantu Rehabilitasi Bangunan Akibat Ledakan Petasan di Blitar

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 Februari 2023 00:25 WIB
Blitar, MI - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Pemprov Jatim meninjau lokasi ledakan petasan di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2). Turut hadir dalam kegiatan itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Irjen Pol Toni Hermanto, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf serta didampingi oleh Forkopimda Blitar Raya yaitu Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono,Wali Kota Blitar Santoso, Bupati Blitar Rini Syarifah dan Kapolres Blitar AKBP Anhar Arlia Rangkuti. Sebelum ke lokasi ledakan, Kapolda Jatim, Gubernur dan Pangdam sempat menjenguk balita, salah satu korban ledakan yang menjalani perawatan di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, Pemprov Jatim akan membantu proses rehabilitasi bangunan rumah warga yang rusak terdampak ledakan. "Jadi, saya koordinasi dengan Bupati supaya kami bisa memberikan intervensi terhadap rehabilitasi rumah warga yang terdampak. Untuk bisa memberikan intervensi, kami butuh payung hukum," kata Khofifah. Khofifah meminta Bupati Blitar membuat surat keputusan (SK) tanggap darurat bencana sosial. Supaya Pemprov Jatim dan Pemkab Blitar bisa sharing dalam intervensi terhadap warga terdampak ledakan. "Perlu payung hukum SK Bupati soal tanggap bencana sosial, sehingga menjadi payung hukum bagi proses intervensi korban terdampak, kami akan sharing antara Pemprov dan Pemkab," ujarnya. Khofifah mengaku sudah komunikasi soal itu dengan Bupati Blitar, Rini Syarifah. Menurutnya, setelah SK Bupati keluar dan proses identifikasi selesai, rehabilitasi terhadap rumah warga terdampak bisa segera dilaksanakan. "Saya sudah komunikasikan dengan Bupati. Setelah proses identifikasi selesai, saya rasa proses rehabilitasi dari yang terdampak bisa kami lakukan," katanya. Bupati Blitar, Rini Syarifah mengatakan sudah mengeluarkan SK tanggap bencana sosial. Sekarang, Pemkab Blitar masih melakukan asesmen dan mendata jumlah rumah warga yang rusak dampak ledakan. "Sekarang, kami masih melakukan asesmen dan mendata jumlah rumah warga yang terdampak peristiwa itu," katanya. Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto, mengatakan terkait dengan kasus ledakan di Dusun Sedeng Ponggok, saat ini polisi tengah melakukan proses penyidikan lebih lanjut. "Saat ini masih proses penyidikan, dan nanti siapa saja yang terkait dengan ledakan ini akan kita proses hukum" ujar Kapolda Jatim Irjen Toni Hermanto Irjen Pol Toni Harmanto menambahkan bahwa saat ini 3 korban sudah diidentifikasi. "Ketiga korban sebelumnya sudah dalam proses identifikasi oleh pihak kepolisian," imbuhnya. Pihaknya memastikan bahwa Polda Jatim akan melakukan operasi petasan ilegal dalam beberapa hari ke depan dengan sandi Operasi Bina Kusuma. Operasi ini diadakan sebagai pengingat pada masyarakat agar menghindari kegiatan yang menyangkut alat peledak dan praktik pembuatan mercon ilegal. "Menjelang Ramadan ini kita harus memerangi praktik pembuatan mercon ilegal. Beberapa hari ke depan kami akan mengadakan operasi, tujuannya mengingatkan pada masyarakat agar menghindar kegiatan pembuatan mercon," ungkapnya. (JK) #Ledakan Petasan di Blitar
Berita Terkait