Jubir Pemprov Malut Dinilai Tak Mampu Jaga Nama Baik Gubernur Abdul Gani Kasuba

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 18 Maret 2023 11:56 WIB
Sofifi, MI - Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba akhir-akhir ini diterpa berbagai isu miring, seperti sebuah pemberitaan di salah satu media cetak lokal terkait dugaan keterlibatan Faoniah Djaohar istri Gubernur Malut mengintervensi pemerintahan. Menanggapi berbagai isu dan pemberitaan yang tak bisa dikendalikan Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Malut, membuat salah satu tim sukses Gubernur Abdul Gani Kasuba angkat bicara. Baron, tim sukses Gubernur Abdul Gani Kasuba pada pilkada 2018 lalu, mengatakan, bahwa Kepala Biro Adpim Rahwan K. Suamba dinilai tak dapat menjaga nama baik Gubernur Abdul Gani Kasuba, padahal pemberitaan di media yang sering menyudutkan Gubernur. “Jadi, sebagian oknum OPD (Organisasi Perangkat Daerah) juga harus tau diri, saat ini pemprov lagi apa? Justru saat ini pemprov lagi masuk angin, bagaimana cara pemprov bisa menangkis angin sepoi-sepoi dari berbagai macam arah,” ujarnya seperti dikutip Monitor Indonesia dari WA grup AGK YA-PUSINFO, Sabtu (18/3). Selain itu, Baron juga menyesalkan sikap Rahwan yang juga juru bicara (Jubir) Pemprov Malut ini dianggap tidap proaktif dalam menanggapi berbagai isu yang menyudutkan Pemprov Malut dan Gubernur, baik di media cetak maupun media online. “Humas (Biro Adpim) juga tidak proaktf dalam hal menangkis pemberitaan, humas harus lebih jeli, kasih tajam sedikit biar terkesan pemprov adem-adem saja. Kok, harus gubernur pusing, ulah karena angin sepoi-sepoi berbisikkan aneh,” ungkapnya. Ia berharap, Gubernur Abdul Gani Kasuba di akhir masa jabatannya nanti, tidak ada masalah satu pun yang bakal membebaninya ketika tidak menjabat lagi. “Semua kebijakan yang masih membebani terhadap gubernur diakhir periode ini, semoga beliau selesai bertugas dengan husnul khatimah,” harap Baron dalam WA grup tersebut. Sementara itu, Kepala Biro Adpim Rahwan K. Suamba saat dikonfirmasi terpisah, menanggapi datar terkait pernyataan tim sukses gubernur tersebut. Menurutnya, itu bagian dari langkah ikhtiar, supaya Biro Adpim tahu yang mesti dilakukan. Bahkan, ia menganggap itu bukan hal penting yang harus ditanggapi. Sebab, apa yang dikatakan Baron merupakan hal biasa yang sering jadi pembahasan internal di WA grup AGK YA-PUSINFO. “Saya so (sudah) baca di grup, karena saya juga di grup. Semua itu istiar (ikhtiar), humas (Biro Adpim) tau apa yang harus dilakukan. Tidak perlu ditanggapi, itu hanya pembicaraan di grup internal, so (sudah) biasa begitu,” jelas Rahwan. (Rais Dero)