Mirip Kasus Wowon Cs, Dukun Tohari Kubur 10 Korban di Kebunnya

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 3 April 2023 22:56 WIB
Banjarnegara, MI - Pasca Wowon Cs, kasus pembunuhan berantai atau serial killer kembali terjadi. Kali ini dilakukan oleh Dukun Tohari (TH) Alias Mbah Slamet (45) terhadap PO (53). Pihak Polres Banjarnegara menyatakan dalam melancarkan aksinya, warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara itu berkedok sebagai dukun pengganda uang. Jumlah korban kasus pembunuhan yang dilakukan ST kini bertambah. Polisi kembali menemukan 10 mayat korban di kebun milik ST. Seluruh korban yang dihabisi ST dikubur di kebun miliknya. Beberapa mayat diperkirakan sudah dikubur dalam waktu lama karena kondisinya tinggal tulang. “Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin. Di lahan milik pelaku ST,” kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama di lokasi kejadian, Senin (3/4). Kasus tersebut mirip dengan Wowon cs di kawasan Bantargebang Bekasi, Jawa Barat dan lokasi lainnya yang dibongkar Polda Metro Jaya pada pertengahan Januari 2023. Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, pengungkapan kasus tersebut berawal saat pihaknya menerima laporan orang hilang dari anak korban, GE pada 27 Maret lalu. Dalam laporan itu, GE menjelaskan bahwa ayahnya tidak diketahui keberadaannya sejak tanggal 24 Maret. Sekitar bulan Juli tahun lalu, kata kapolres, GE diajak sang ayah untuk bertemu dengan teman korban warga Banjarnegara, yang kemudian diketahui bernama Tohari alias Mbah Slamet. Dalam pertemuan itu, mereka sempat ke rumah Mbah Slamet, di Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara. Dari pertemuan itu, jelas Kapolres, akan dilakukan pertemuan lanjutan pada 20 Maret 2023. Pertemuan itu untuk membahas penggandaan uang. “Korban PO datang sendirian dari Sukabumi menuju ke rumah Mbah Slamet di Banjarnegara dengan menggunakan Mobil Wulinging warna Hitam,” katanya. Pada tanggal 23 Maret 2023, korban menghubungi anaknya yang lain dengan inisial SL dan membagikan lokasinya (sherlock) melalui pesan WhatsApp. “Pada saat itu korban chat kepada anaknya yang isinya 'ini di rumahnya Pak Slamet buat jaga-jaga kalo umur ayah pendek. Misal tidak ada kabar sampai hari minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat,” katanya membacakan chat dari korban kepada anaknya. Pengungkapan TH sebagai pelaku pembunuhan sendiri, berdasarkan pengakuannya saat ditangkap dalam kasus penipuan dan atau penggelapan berdasarkan laporan masyarakat di Polsek karangkobar tanggal 31 Maret 2023, beberapa jam sebelum penemuan mayat korban.