Jalan Rusak di Putat Kidul, Butuh Perhatian DPUBM Kabupaten Malang

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 1 Juni 2023 08:14 WIB
Kabupaten Malang, MI – Banyaknya jalan rusak diwilayah Kabupaten Malang, membuat ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Seperti halnya, kondisi jalan KH. Ahmad Dahlan Desa Putat Kidul Kecamatan Gondanglegi perlu diperbaiki agar tidak menjadikan rawan kecelakaan bagi para pengendara kendaraan bermotor. Dengan demikian, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 250 Miliar di awal 2023, untuk peningkatan dan perawatan jalan. Anggaran ini diperuntukan memperbaiki semua jalan rusak dibeberapa titik khususnya di kawasan wilayah Kabupaten Malang. Plt Kepala DPUBM Kabupaten Malang Suwiknyo menyampaikan,”anggaran yang sudah ada ini memang untuk menangani seluruh kerusakan jalan. Karena jalan Kabupaten Malang ini sepanjang 1.600 kilometer, sedangkan yang rusak hampir mencapai 60 persen,” terangnya, Rabu (31/5). Mengingat kondisi jalan poros di Kabupaten Malang sangat luas, anggaran yang sudah disiapkan ini dibagi untuk perbaikan jalan rusak yang sifatnya mendesak. Seperti peningkatan jalan poros yang secara khusus menuju akses wisata dan kawasan Jalibar, Kepanjen, Pagak dan Donomulyo. “Jalan poros akses wisata yang secara langsung berhubungan dengan JLS (Jalur Lintas Selatan), karena juga merupakan jalan sirip JLS,” jelas Suwiknyo. Belum lagi perlu adanya perawatan berkala pada jalan lain, seperti jalur Tajinan-Tumpang, Pakis-Jabung dan Gondanglegi. Karena pada jalur tersebut sudah diagendakan untuk perbaikan jalan yang masuk pada program perawatan berkala. “Anggaran yang sudah ada saat ini tidak bisa mencakup semua, nantinya akan dilanjutkan pada PAK,” imbuh Suwiknyo. Pada tahun ini juga ada 2 jembatan yang perlu dibangun, karena kondisinya mengalami kerusakan akibat bencana. Jembatan Sidoasri yang terkena dampak banjir tahun kemarin, juga jembatan penghubung Tajinan- Tumpang perlu adanya pelebaran menyesuaikan dengan jalan yang ada. “Jalan poros desa juga perlu dilakukan perawatan berkala, makanya meski anggaran terlihat besar namun belum bisa mencakup kerusakan yang ada secara menyeluruh,” tutupnya. (ADV/Rina Sugeng Yuliani)