Soal Desakan Kadisdik Mundur, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, M Rifa'i: 70 Persen Bidang Manajerial dan 30 Persen Lainnya Bisa Dipelajari

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 6 Juni 2023 22:42 WIB
Blitar, MI - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar M. Rifa'i menanggapi adanya aksi unjuk rasa Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) yang menuntut Kepala Dinas Pendidikan untuk mundur dari jabatannya. Selain itu, GPI juga mendesak agar Bupati Blitar untuk menarik kembali Surat Keputusan (SK) penempatan Kepala Dinas Pendidikan. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Muhammad Rifa'i menilai pengisian jabatan kepala dinas pendidikan oleh Bupati Blitar Rini Syarifah tidak menjadi persoalan. Rifa'i melihat tidak ada aturan yang dilanggar terhadap keputusan Bupati Rini mengangkat drh. Adi Andaka sebagai kepala dinas pendidikan. Bahkan, lanjut Rifa'i, tidak ada keharusan linier atau kesamaan sebuah latar belakang akademis seseorang yang ditunjuk untuk memimpin sebuah satuan kerja perangkat daerah pemerintahan dengan instansi yang dipimpin. Menurutnya, orang-orang yang ditugaskan sebagai kepala dinas itu prosentasenya 70 persen kemampuan memanajemen sebuah keberlangsungan jalannya institusi. Sisanya bisa kemampuan lainnya. "Kepala dinas yang penting itu kemampuan dalam bidang manajerialnya. Kepala dinas itu jabatannya apapun karena di Indonesia itu sama dan gak ada yang linier, gak ada aturan yang harus linier itu nggak ada. Kecuali yang linier itu di rumah sakit, direktur rumah sakit ya harus seorang dokter karena ini ada aturannya," ungkap M. Rifa'i yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Selasa (6/6). Rifa'i menambahkan, kecuali kalau kabag-kabag itu beda, dan harus lebih paham mengenai bagian yang ada. Kalau yang lainnya, kepala dinas itu yang penting bisa manajerialnya kemampuan manajerial 70 persen, 30 persen lainnya kan bisa dipelajari "Kalau kabag harus pinter. Kepala dinas itu yang penting pinter manajerial 70 persen sisanya hanya kemampuan intelektual yang artinya itu bisa dipelajari bersama. Yang linier itu di rumah sakit," imbuhnya. Lebih lanjut, Rifa'i berharap aspirasi atau pendapat publik terhadap pengisian jabatan kepala dinas saat ini jangan hanya suka atau tidak suka. Tetapi, masyarakat harus melihat dan menilai dulu kinerjanya akan berbuah hasil yang bagaimana. "Ya jangan like dislike lah dilihat dulu nanti hasil kerjanya bagaimana," pungkas politisi PKB ini. (JK)