Pelajar SMA di Prabumulih Tewas dengan 45 Tusukan, Pelaku Ternyata Teman Korban

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 11 Juni 2023 18:00 WIB
Jakarta, MI - Seorang pelajar SMA ditemukan tewas mengenaskan dengan 45 luka tusukan di tubuhnya. Korban berjenis laki-laki berinisial DJ (16), warga Kecamatan Belimbing, Muara Enim. Jasad korban ditemukan tergeletak di dalam lubang cerukan tanah dekat gerbang rel kereta api Patih Galung, Prabumulih Barat, Jumat (9/6) sore. Pihak kepolisian telah mengamankan pelaku pembunuhan tersebut. Pelaku bernama Robialsyah (19), warga Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim. Ia juga merupakan teman dekat korban. Pelaku ditangkap pada Jumat (9/6) malam sekitar pukul 23.00 WIB. "Dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan mengaku kalau menjadi pelaku penusukan hingga menewaskan temannya itu. Mereka juga sama-sama warga Muara Enim," kata Kasat Reskrim Iptu Mas Suprayitno, Minggu (11/6). Pembunuhan ini dipicu oleh masalah transaksi jual beli handphone. Robialsyah merasa tersinggung karena handphone miliknya yang hendak dijual ke korban tidak ada kejelasan. Ia juga merasa korban mempermainkannya. Mulanya, korban dan pelaku berjanjian untuk bertransaksi jual beli handphone di Kawasan Simpang Niru, Muara Enim pada Kamis (7/6). "Mau jual beli HP, nah sudah sepakat Rp 1,5 juta. Tapi dia ini kayak mau main-main sama aku," kata Robi saat diamankan di Mapolres Prabumulih, Minggu (10/6) Saat bertemu hendak bertransaksi, pelaku tiba-tiba diajak korban nongkrong sambil menghapus data di handphone yang hendak dijual tersebut. "Saat kami ketemu di sana (Niru), saya kan takut karena saya ada musuh di situ, jadi saya ajak dia ke rumah saya dulu untuk ambil parang buat jaga-jaga. Saat itu dia (korban) juga sudah bawa pisau," ungkapnya. Sesampainya di Niru, rupanya korban mengajak pelaku untuk nongkrong di Flyover Patih Galung yang tak jauh dari TKP di Prabumulih, dengan berboncengan satu sepeda motor. Pelaku pun merasa ada gelagat yang aneh dari korban. "Saat di sana (lokasi kejadian) dia (korban) ngomong katanya mau kencing, saya dari flyover sudah kesal dan tersinggung dengan kata-kata dia seperti maupun mainin saya. Terus saya lihat gerak gerik dia ini aneh dan kami pun saling curiga. Karena saya takut diduluin (dibunuh), jadi saya yang duluan menusuk dia pakai pisau dia itulah," katan Robi. "Saya tusuk di pinggang, lalu saya tusuk lagi berkali-kali, setelah dia terkapar saya berusaha lari, tapi ternyata dia masih hidup. Lalu saya kembali lagi dan saya tusuk lagi, hingga terakhir saya tusuk dalam sampai kejang," sambungnya. Setelah itu, pelaku menyeret tubuh korban ke parit. Kemudian, pelaku kabur membawa dan menjual motor korban. "Sudah membunuh korban motornya saya bawa ke Muaraenim, lalu saya jual dan pulang," ujarnya.