200 Warga Mengungsi Imbas Banjir Bandang di Desa Simangulampe Humbahas

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 4 Desember 2023 17:41 WIB
Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian korban akibat banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbahas pada Jumat (1/12) (Foto: ANTARA/HO-Dok Basarnas Medan)
Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian korban akibat banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbahas pada Jumat (1/12) (Foto: ANTARA/HO-Dok Basarnas Medan)
Humbahas, MI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) memperkirakan, sebanyak 200 warga mengungsi akibat banjir bandang dan longsor yang menerjang kawasan di Desa Simangulampe, Baktiraja, Humbahas, Sumatera Utara.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logisik BPBD Humbahas Ricardo mengatakan, banjir yang terjadi pada Jumat (1/12) malam, juga menyebabkan puluhan rumah warga dan fasilitas lainnya rusak berat.

"Sementara untuk kerugian material yang dihimpun dalam kaji cepat meliputi 32 unit rumah rusak berat, satu tempat ibadah, satu sekolah, dan satu puskesmas pembantu," kata Ricardo, Senin (4/12).

"Sementara warga yang mengungsi diperkirakan mencapai 200 orang," tambahnya.

Terkait perkembangan penanganan pengungsi yang berjumlah 200 jiwa dari 50 Kepala Keluarga (KK), ia mengatakan seluruh kebutuhan dasar, baik makanan, logistik, dan peralatan lainnya, sudah terpenuhi.

"Pengungsian dipusatkan di Aula Kecamatan Baktiraja, telah didirikan dapur umum oleh Dinas Sosial. Kebutuhan makanan dan yang lainnya sudah tertangani dengan baik," tandasnya.

Sebelumnya, Bupati Humbang Husundutan Dosmar Banjarnahor mengatakan pihaknya bersama bersama tim gabungan, menyediakan dua posko untuk korban banjir bandang dan longsor.

"Kami menyediakan dua posko untuk para pengungsi yang ditempatkan di Kantor Camat Bakti dan di Gedung Serba Guna HKBP Simangulampe," kata Dosmar, Minggu (2/12).

Ia mengatakan, posko yang ditempatkan di Kantor Camat Bakti menampung sebanyak 80 orang, sedangkan yang di gedung serba menampung 60 orang.

"Setelah disediakan posko, kami juga akan menyediakan bantuan sandang dan pangan untuk para pengungsi," ujarnya.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dukungan dana siap pakai berikut logistik, dan peralatan untuk menangani banjir bandang dan tanah longsor di wilayah itu.

"Melihat besaran dampak dan kebutuhan selama masa tanggap darurat, BNPB akan memberikan dukungan dalam bentuk dana siap pakai berikut logistik dan peralatan, yang akan diberikan langsung oleh Kepala BNPB pada Senin (4/12)," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Minggu (3/12).

Adapun rincian jenis peralatan yang diserahkan meliputi tenda pengungsi, tenda keluarga, sembako, selimut, matras, velbed, lampu penerangan, genset listrik, dan mesin pompa air beserta selangnya.