Operasional PT ITSS Disetop Sampai Ada Hasil Penyelidikan

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 25 Desember 2023 15:34 WIB
Karyawan PT ITSS pasca ledakan, Minggu (24/12) (Foto: Ist)
Karyawan PT ITSS pasca ledakan, Minggu (24/12) (Foto: Ist)

Morowali, MI - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menghentikan operasional PT Indonesia PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) sampai ada penyelesaian dari hasil penyelidikan imbas ledakan dan kebakaran tungku yang menewaskan 13 orang pekerja dan melukai 46 orang lainnya.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho mengatakan pihaknya telah membuat tim gabungan untuk menyelidiki penyebab kebarakan tungku di PT ITSS yang membuat 59 karyawannya menjadi korban.

Tim gabungan itu terdiri dari penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali— yang juga didukung oleh tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes), dan tim Inafis dari laboratorium forensik Makasar dan Mabes Polri. Tempat kejadian perkara juga sudah diamankan.

“Untuk saat ini operasional PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) kita hentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan nanti,” kata Agus Nugroho, Senin (25/12).

Diketahui, bahwa Agus Nugroho bersama Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Dodi Triwinarto terbang ke Kabupaten Morowali, Minggu kemarin untuk mengecek langsung lokasi kecelakaan kerja di PT. ITSS, yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) itu.

Kecelakaan kerja PT ITSS terjadi pukul 05.30 WITA pagi, tepatnya di gedung lantai 2 dan lantai 3. Ia menyebut peristiwa terjadi bermula ketika tim teknis dari PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronito yang ada di lantai 2.

"Namun, pada saat tim teknis melakukan pembongkaran terhadap tungku yang di maksud, terjadi ledakan disertai dengan semburan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran gedung PT ITSS," ujarnya.

Akibat kecelakaan itu, kata Agus, sebanyak 59 karyawan PT ITSS menjadi korban, yakni 13 korban meninggal dunia terdiri dari empat korban dari Tenaga Kerja Asing (TKA) dan sembilan korban dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Agus menyampaikan untuk korban yang meninggal dunia, saat ini masih berada di klinik kawasan PT IMIP, sedangkan untuk 29 korban luka berat telah dirujuk dan ditangani oleh RSUD Morowali.

Sementara itu, 12 korban luka sedang masih dalam tahap observasi di klinik kawasan PT IMIP dan lima korban luka ringan telah dipulangkan.

"Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan bersama Danrem 132 Tadulako bersama instansi terkait lainnya, sejatinya Alarm system dan tanggap segeraan di kawasan PT IMIP sudah sangat baik," katanya.

Meski demikian, dia menerangkan pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi, dengan melakukan pengamanan terhadap tempat kejadian perkara (TKP). (Wan)

Topik:

imip polda-sulsel operasional-pt-itss-disetop pt-itss ledakan-pt-itss ledakan-tungku-smelter-pt-itss