Pengacara Kondang Blitar Didukung Group Mayangkara Kembalikan Formulir Bacalon Bupati Blitar

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 14 Mei 2024 23:05 WIB
Supriarno bersama Ketua DPC PDI-P Kabupaten Blitar dan pengurus saat menyampaikan keterangan pers (Foto: Dok MI/JK)
Supriarno bersama Ketua DPC PDI-P Kabupaten Blitar dan pengurus saat menyampaikan keterangan pers (Foto: Dok MI/JK)

Blitar, MI - Dengan diiringi kesenian reog dan tari barongan, pengacara kondang asal Blitar, Supriarno, mengembalikan berkas formulir penjaringan yang sudah dilengkapi ke Kantor DPC PDI-P Kabupaten Blitar, pada Selasa (14/5/2024) siang.

Kedatangan Supriarno, dengan didampingi ratusan relawan pendukungnya berjalan kaki menuju kantor DPC PDI-P. Kedatangannya diterima langsung oleh Ketua DPC PDI-P Kabupaten Blitar, Rijanto beserta jajaran pengurusnya.

Usai menyerahkan berkas, Supriarno, mengatakan bahwa dirinya bersama relawan dan pendukung untuk mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon bupati.
Dan membuktikan keseriusannya untuk maju sebagai calon bupati.

“Hari ini saya bersama pendukung datang untuk mengembalikan berkas pendaftaran calon bupati ke Kantor DPC PDI-P Kabupaten Blitar. Mohon doa restu dari kawan-kawan semuanya,” ujarnya.

Lebih lanjut Supriarno menyatakan keoptimisannya, bakal mendapatkan rekomendasi dari dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Dikarenakan, arus dukungan terhadapnya datang dari berbagai penjuru Kabupaten Blitar. 

Termasuk tokoh-tokoh pergerakan Blitar Utara dan Blitar Selatan, dan dari Grup Mayangkara yang diketahui sebagai salah satu perusahaan terbesar di Blitar Raya, ada dalam barisan pendukung Supriarno.

Pihaknya menegaskan, Group Mayangkara ada dalam barisan pendukungnya, karena salah satu dari komisaris grup tersebut adalah bapak ideologis dirinya. “Alhamdulillah dukungan datang tak hanya dari tokoh-tokoh pergerakan Blitar Selatan dan juga Utara. Akan tetapi juga dari Grup Mayangkara," tegasnya.

Pria yang sudah menjadi simpatisan partai berlogo kepala banteng dengan moncong putih sudah sejak tahun 1996 dan mendapat kartu tanda anggota tahun 2000 ini juga menyampaikan jargonnya 'Bangun desa, Noto Projo' dalam visi dan misinya.

Menurutnya, melalui pembangunan desa yang merata, kabupaten Blitar akan maju. Selain itu pembangunan sektor pendukung khususnya infrastruktur juga sangat penting.

“Karena roh perekonomiannya yaitu masyarakat desa. Jadi, kesejahteraan masyarakat desa harus diutamakan, akses jalannya harus bagus dan ekonominya harus dibangun,” pungkasnya. (JK)