Karhutla Rawan Terjadi 11 Kecamatan di Purwakarta Saat Kemarau

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 27 Juni 2024 09:26 WIB
Ilustrasi - Petugas memadamkan kebakaran lahan.  (Foto: Antara)
Ilustrasi - Petugas memadamkan kebakaran lahan. (Foto: Antara)

Purwakarta, MI - Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyebutkan ribuan hektare kawasan hutan, perkebunan dan lahan yang tersebar di 11 kecamatan di daerah tersebut rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Purwakarta Juddy Herdiana, di Purwakarta, Kamis (27/6/2024) mengatakan bahwa tingkat kerawanan tersebut mengacu pada kejadian kebakaran di kawasan hutan, perkebunan dan lahan pada tahun lalu.

Pada tahun 2023, peristiwa kebakaran yang menyerang kawasan hutan, perkebunan dan lahan di Purwakarta mencapai 243 kali, dengan luas areal yang terbakar mencapai 239,156 hektare.

Ia menyebutkan, areal yang terbakar itu di antaranya terjadi di 11 kecamatan, dengan rincian di Kecamatan Bungursari terjadi 39 kali kebakaran kawasan hutan, perkebunan dan lahan. Kemudian di Kecamatan Jatiluhur, Sukatani dan Kecamatan Purwakarta masing-masing terjadi 33 kali karhutla pada tahun 2023.

Selanjutnya di Kecamatan Darangdan terjadi 22 kali karhutla, Kecamatan Babakancikao 19 kali, Campaka 16 kali, Wanayasa 14 kali, Plered 13 kali, Kiarapedes 11 kali dan di Kecamatan Pasawahan terjadi 10 kali kebakaran karhutla.

"Sebagian besar kebakaran itu terjadi saat puncak musim kemarau," ucapnya.

Untuk luas hutan yang ada di Purwakarta, berdasarkan data Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Purwakarta sesuai Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor: 903/KPTS/DIR/2013 tanggal 30 Agustus 2013 tentang Pembagian Kawasan Hutan Pada KPH Purwakarta adalah seluas 60.609,83 hektar.

Atas kondisi itu, Juddy menyebutkan bahwa pihaknya akan mewaspadai ancaman kebakaran yang berpotensi terjadi saat puncak musim kemarau, yang pada tahun ini diperkirakan terjadi pada Juni-Agustus.

"Sebagian besar personel telah disiagakan, termasuk menyiagakan semua peralatan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Semua potensi yang kami miliki akan kita siagakan untuk mengatasi kemungkinan bencana saat puncak musim kemarau," ungkapnya.

Ia mengatakan, jajaran Dinas Kebakaran dan Penyelamatan telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak buruk yang berpotensi terjadi saat puncak musim kemarau, termasuk potensi terjadinya kebakaran hutan.

"Kita terus memonitor ketat kawasan hutan yang ada di seluruh Purwakarta. Monitoring kita lakukan melalui tiga Pos Wilayah Pemadaman Kebakaran (Poswil Damkar) yang berlokasi di Cikopo, Plered dan Poswil Damkar Wanayasa," ujar Juddy.

Selain personel, kata Juddy, semua peralatan utama pemadaman kebakaran telah disiapkan, meliputi satu unit mobil komando, lima unit mobil pemadam kebakaran, satu untuk mobil ambulan, empat sepeda motor trail untuk medan berat dan peralatan pendukung lainnya. (AM)