Samsuddin Bongkar Ketidakpastian Ekonomi Maluku Utara di Tengah Puja-puji

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 Agustus 2024 4 jam yang lalu
Pj Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir (Foto: Dok. MI/Rais Dero)
Pj Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir (Foto: Dok. MI/Rais Dero)

Sofifi, MI - Pj Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir, dalam wawancara dengan sejumlah wartawan, di Sofifi pada Rabu (7/8/2024), mengungkapkan kekhawatirannya terkait masa depan provinsi ini. 

Dengan nada tajam, ia menyoroti ketimpangan mencolok antara label "provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi" dan realitas kehidupan masyarakat yang jauh dari sejahtera.

Saat berbicara mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang baru, Samsuddin mengungkapkan kekecewaannya terhadap proyek "Kota Baru Sofifi" yang dua kali masuk major project namun belum menunjukkan dampak signifikan atau dampak pembangunan yang belum nyata terlihat.

"Kita berharap itu juga menjadi bagian dari... tentu saja ini ke Bappenas juga tapi kan harus mendapat dukungan dari, apa namanya Kementerian PUPR," tegasnya dengan nada penuh desakan.

Lebih jauh lagi, Samsuddin mengungkapkan kekhawatiran terkait kondisi fiskal Maluku Utara yang "agak kesulitan." Ia berharap agar kurang bayar tahun ini tidak masuk dalam Treasury Deposit Facility (TDF), yang bisa semakin memperparah defisit yang dihadapi. 

"Kurang bayar kita kurang tahu, nanti Agustus katanya baru dihitung," tambahnya dengan nada penuh ketidakpastian.

Pernyataan Samsuddin ini seolah menampar keras citra indah pertumbuhan ekonomi yang selama ini dipuji-puji. "Maluku Utara ini kan secara nama besar telah dikatakan propinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi tapi ada kenyataan empiris di masyarakat yang sebenarnya juga cukup berbeda," ungkapnya, menantang narasi positif yang sering dipromosikan.

Kritikan Samsuddin ini memberikan gambaran kontras antara janji-janji pembangunan yang muluk dan kenyataan di lapangan. Dengan tajam, ia menyoroti perlunya perhatian lebih besar dari pemerintah pusat untuk provinsi ini, yang meski berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional, masih bergulat dengan berbagai tantangan fundamental. (Rais Dero)