Pemerintah Harap Banyak Pengusaha Besar Gandeng UMKM

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 12 Agustus 2024 4 jam yang lalu
Kemenkop UKM meminta UMKM lebih banyak terkoneksi dengan pengusaha besar. Ini penting dalam rangka menggenjot kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional
Kemenkop UKM meminta UMKM lebih banyak terkoneksi dengan pengusaha besar. Ini penting dalam rangka menggenjot kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional

Jakarta, MI - Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop UKM) meminta agar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lebih banyak terkoneksi dengan pengusaha besar. Hal ini penting dalam rangka menggenjot kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Yulius, saat memperingati Hari UMKM Nasional 2024 dalam acara Simposium Hari UMKM Nasional bertajuk "UMKM Maju Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045", di kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Senin (12/8/2024).

"Kita selalu berupaya bersama Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) agar UMKM dapat bergabung dengan pengusaha besar. Kalau UMKM diam-diam saja, dia akan ketinggalan. Padahal punya potensi yang harus kita dorong," ungkap Yulius.

Sejalan dengan harapan Pemerintah itu, Yulius mengungkapkan, pihaknya bersama Kementerian PPN/Bappenas menyiapkan upaya agar banyak pengusaha besar mau menggandeng UMKM. Salah satunya melalui transformasi infrastruktur ekonomi menjadi berbasis industri bernilai tambah tinggi dan menerapkan inovasi teknologi. 

"Kami mendorong UMKM menerapkan teknologinya agar bisa bersaing dengan pengusaha-pengusaha besar," tambahnya. 

Kecuali itu, Yulius menambahkan, saat ini pemerintah memberikan kemudahan UMKM melalui akses pembiayaan. Salah satunya kredit usaha rakyat (KUR) agar bisa diakses semakin luas oleh UMKM. 

"Maksudnya kita dorong agar UMKM bisa terkoneksi dengan usaha besar atau dalam istilahnya dari rantai pasok dan memanfaatkan riset dan teknologi," lanjutnya.

"Sampai saat ini baru mencapai 3,4% dari seluruh UMKM. Target kita mungkin sekitar 5%, agar kita bisa maju ke depan, karena negara-negara maju kewirausahaannya berkontribusi sekitar 10%," ungkapnya. (Sar)