Guru dan Staf TU Berikut Siswa/Siswi SMKN 12  Desak Dinas Pendidikan Jawa Barat Copot Kepsek

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 13 Agustus 2024 4 jam yang lalu
Guru-guru dan Staf TU SMKN 12 Kota Bekasi Gelar Spanduk Berisi Tuntutan Kepsek Tidak Layak. (Foto: Dok MI)
Guru-guru dan Staf TU SMKN 12 Kota Bekasi Gelar Spanduk Berisi Tuntutan Kepsek Tidak Layak. (Foto: Dok MI)

Kota Bekasi, MI - Kinerja Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah III Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, I. Made Supriatna nampaknya sudah saatnya dieksaminasi. Pasalnya, sepanjang tahun 2024, berulangkali terjadi aksi unjuk rasa di sejumlah SMAN dan SMKN akibat ulah oknum-oknum Kepsek. 

Aksi yang paling meresahkan terjadi di SMAN 13 di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Para Siswa/Siswi dan orangtua siswa/siswi menuntut Kepsek dicopot dan dipecat karena diduga berselingkuh dengan Bendahara Komite dan menyalah gunakan Uang Komite yang disetor orangtua Siswa/Siswi secara tunai Aksi unjuk rasa juga terjadi di SMAN 5 di Kel. Jatiwaringin, Kec. Pondokgede akibat kenaikan Bantuan Pendidikan secara sepihak oleh pihak sekolah.

Disusul aksi demo orangtua Siswa/Siswi di SMKN 1, Kecatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi yang disebabkan PPDB online dikecam tidak profesional, sehingga 36 orang Siswa/Siswi yang sudah lolos seleksi atau diterima dan sudah Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), bahkan sudah masa pembelajaran berlangsung terpaksa dikeluarkan.

Belakangan, Selasa (13/8/2024), aksi demo Guru-guru dan staf di SMKN 12 di Kelurahan Jatibening, Kec. Pondokgede, Kota Bekasi kembali terjadi karena Kepsek, Lucy Lestari dikatakan kerap melakukan intimidasi terhadap mereka (Guru-Guru-Red) dan kepada bagian Tata Usaha.

Sepanjang Lucy Lestari menjadi Kepsek di SMKN 12 tersebut, menurut para guru sudah menunjukkan gelagat buruk, bahkan perkataan tidak pantas dilontarkan Lucy Lestari kepada salah seorang staf TU yang minta ijin lewat WA untuk tidak masuk sekolah karena orangtuanya sedang diruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit (RS).

"Ibu saya, Minggu 17.30 saat ini,  masih dirawat di Rang ICU. Mohon ijin tidak bisa hadir,  terimakasih atas pengertianya bu," kata guru menirukan isi WA staf TU yang ibunya sedang di ICU. 

Namun sangat disayangkan lanjut guru yang enggan disebut namanya itu kepada monitorindonesia.com, Kepsek bukannya merasa prihatin, justeru membalas dengan bahasa yang tidak wajar dan terkesan mengintimidasi semua guru dan staf. 

"Bapak dan ibu yang tidak bisa hadir tolong buat surat pernyataan diatas materai untuk siap mengundurkan diri dari sekolah sehingga sekolah bisa merekruitmen guru baru dari sekarang," kata guru menirukan WA Kepsek menjawab permohonan ijin staf TU.

WA Kepsek tersebut kata guru itu semakin menyulut  kekecewaan para guru dan staf SMKN 12 tersebut. Menurut guru di SMKN 12 Kota Bekasi, kekecewaan para guru dan staf TU pun semakin memuncak ketika Kepsek mengirim WA ke staf TU yang isinya sangat tidak terpuji, yang seolah-olah orangtua staf TU yang tadinya di ruang ICU akhirnya meninggal karena kelakuan staf TU tersebut. 

"Pantes saja ibu kamu meninggal karena kamu jahat," kata guru menirukan isi WA Kepsek Lucy Lestari kepada Staf TU yang minta ijin tidak bisa hadir karena ibunya sedang di ICU. 

Mengetahui isi WA kepsek ke Staf TU tersebut, para guru dan staf berikut Siswa/Siswi pun menuntut Kepsek Lucy Lestari dicopot dan dipindah dari sekolah tersebut. Para guru meminta Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah III Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat segera menindak Kepsek Lucy Lestari yang tidak mampu menganyomi dan tidak beretika tersebut. (MA)