Pemerintah Bangun Kantor Bahasa di Sofifi: Aksi Nyata Pelestarian Bahasa Daerah

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 30 Agustus 2024 13:15 WIB
Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir meletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Kantor Bahasa di Sofifi (Foto: MI/Rais Dero)
Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir meletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Kantor Bahasa di Sofifi (Foto: MI/Rais Dero)

Sofifi, MI - Pembangunan Gedung Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara memasuki babak baru dengan dilakukannya peletakan batu pertama oleh Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir, di Sofifi, pada Jumat (30/8/2024). 

Acara ini merupakan tonggak penting dalam upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa serta sastra daerah di Maluku Utara.

Penjabat Gubernur Samsuddin Abdul Kadir membuka acara tersebut dengan sebuah pantun yang mencerminkan semangat pembangunan di ibu kota provinsi. 

"Menyeberang ke Sofifi di pagi hari, ombak menghantam bikin pusing kepala, apresiasi kami atas kantor bahasa di Sofifi, upaya peningkatan pembangunan di ibu kota provinsi Maluku Utara," ujar Samsuddin.

Dalam sambutannya, Samsuddin menekankan pentingnya keberadaan Kantor Bahasa di Maluku Utara sebagai sarana pelestarian bahasa dan sastra daerah. 

"Keberadaan kantor bahasa di daerah sangatlah penting untuk menjaga kelestarian bahasa daerah yang kita miliki," ungkapnya. 

Ia juga mengutip Undang-Undang Dasar Pasal 32 ayat 1 dan 2 yang menegaskan bahwa negara wajib menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan serta menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan nasional.

Kantor Bahasa, lanjut Samsuddin, memiliki peran penting dalam melakukan pemetaan bahasa dan sastra daerah, inventarisasi kosa kata dan karya sastra, serta konservasi dan revitalisasi bahasa dan sastra daerah. 

Selain itu, kantor ini juga berfungsi sebagai wadah untuk pengembangan komunitas-komunitas literasi di Maluku Utara. 

"Dengan adanya gedung baru ini, kami berharap dapat memaksimalkan layanan kepada masyarakat serta mendukung kinerja pemangku kepentingan di Kantor Bahasa Maluku Utara," tambahnya.

Dalam acara tersebut, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, juga memberikan sambutan. 

Hafidz mengungkapkan bahwa pembangunan gedung ini sudah direncanakan sejak lama, dengan lahan yang sudah ada sejak tahun 2012 dan 2013, namun baru dapat direalisasikan pada tahun ini. 

"Membangun sebuah kantor bukanlah hal yang mudah, prosesnya panjang dan melibatkan banyak pihak. Namun, berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Gubernur, Bupati, Camat, dan Lurah, kita bisa memulai pembangunan ini," kata Hafidz.

Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan gedung ini harus selesai dalam waktu yang sangat singkat, yakni empat bulan, sesuai dengan izin prinsip dari Presiden yang hanya berlaku hingga akhir tahun 2024. 

"Ini adalah tantangan besar, namun dengan tekad dan semangat yang kuat, kita yakin bisa menyelesaikannya tepat waktu," tegas Hafidz.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan, Abdul Rahim Husin, dalam laporannya menyampaikan bahwa progres pembangunan saat ini baru mencapai 4,9 persen. 

Ia mengakui adanya beberapa kendala dalam proses pembangunan, namun tetap optimis bahwa proyek ini akan memberikan manfaat tidak hanya bagi Kantor Bahasa, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. 

"Kami mohon dukungan semua pihak agar proses pembangunan ini dapat berjalan lancar," ujarnya.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara, Arie Andrasyah Isa, juga turut memberikan sambutan. Ia menyampaikan rasa syukur atas dimulainya pembangunan gedung baru ini, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Kantor Bahasa dalam melaksanakan tugasnya. 

"Kantor Bahasa Maluku Utara sudah ada sejak tahun 2009, dan dengan adanya gedung baru ini, kami berharap dapat bekerja lebih optimal dalam melestarikan bahasa dan sastra daerah," ungkap Arie.

Pembangunan gedung Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara ini akan berlangsung selama 135 hari kalender, dengan nilai kontrak sebesar Rp 18,4 miliar. Proyek ini dikerjakan oleh PT Sultana Anugrah sebagai penyedia jasa, dengan PT Baruga Bulaeng Indotama sebagai konsultan pengawas. 

Diharapkan, pembangunan ini akan selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi perkembangan kebudayaan dan pendidikan di Maluku Utara.

Acara peletakan batu pertama ini menandai komitmen Pemerintah Pusat dalam mendukung upaya pelestarian bahasa dan sastra daerah di Provinsi Maluku Utara, serta memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus globalisasi. 

Pembangunan gedung Kantor Bahasa di Sofifi menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam memberikan fasilitas yang memadai untuk mendukung upaya ini. 

Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari semua pihak, pembangunan ini diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Maluku Utara. (Rais Dero)

Topik:

kantor-bahasa-di-maluku-utara pemprov-maluku-utara maluku-utara pj-gubernur-maluku-utara samsuddin-abdul-kadir