Cabup Blitar Rini Syarifah Cabut Laporan Perusakan APK dan Bebaskan Dua Pelajar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 8 November 2024 23:35 WIB
Cabup Blitar Rini Syarifah saat menyampaikan keterangan pers, usai mencabut laporan (Foto: Dok MI/Joko Prasetyo)
Cabup Blitar Rini Syarifah saat menyampaikan keterangan pers, usai mencabut laporan (Foto: Dok MI/Joko Prasetyo)

Blitar, MI - Calon Bupati (Cabup) Blitar, Rini Syarifah, yang akrab disapa Mak Rini, memutuskan untuk mencabut laporan terhadap dua pelajar, DK dan MAS, yang terlibat dalam perusakan Alat Peraga Kampanye (APK) miliknya. 

Keputusan ini diambil setelah kedua pelajar tersebut mengakui perbuatannya dan menyampaikan permohonan maaf.

Hal ini disampaikan langsung oleh Mak Rini saat mencabut laporannya di kantor Bawaslu Kabupaten Blitar, pada Jumat (8/11/2024).  “Tadi setelah bertemu langsung dengan adik DK dan MAS, serta mendengar pengakuan mereka yang tulus dan permohonan maafnya, saya memutuskan untuk memaafkan mereka,” tutur Mak Rini.

Menurut Mak Rini, pasangan calon (paslon) nomor 2, Rini-Ghoni, sepakat untuk memaafkan kedua pelajar tersebut dan mencabut laporan untuk memberi kesempatan mereka memperbaiki diri.

“Kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi adik-adik DK dan MAS yang masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir, serta menjadi peringatan agar pelajar tidak terlibat dalam pelanggaran hukum di masa depan,” jelasnya.

Mak Rini menekankan bahwa para pelajar harus memiliki masa depan yang cerah dan menjanjikan. Dengan mencabut laporan, ia berharap pendidikan kedua pelajar tersebut tidak terganggu dan mereka dapat terus belajar dengan baik. 

“Kami memberikan toleransi dan memaafkan karena mempertimbangkan usia mereka yang masih di bawah umur dan status sebagai pelajar. Selain itu, keputusan ini diambil demi menjaga situasi agar tetap kondusif,” tegasnya.

Selain memaafkan pelaku, Mak Rini juga mengajak masyarakat Kabupaten Blitar untuk turut serta menyukseskan Pilkada 2024 dengan semangat damai dan rukun. 

“Ayo kita wujudkan Kabupaten Blitar yang ayem, tentrem, dan mesem,” tukasnya.

Toleransi yang ditunjukkan Mak Rini bukan berarti mengesampingkan pentingnya efek jera, tetapi ia lebih memikirkan masa depan kedua pelajar tersebut. 

Sebagai pemimpin, ia ingin menginspirasi masyarakat untuk mengutamakan kedamaian dan ketertiban selama masa Pilkada. 

“Ini pesta demokrasi yang harus menjadi ajang kebahagiaan bagi semua, sehingga Kabupaten Blitar bisa tetap ayem, tentrem, dan mesem,” tambahnya.

Keputusan Mak Rini menunjukkan sebagai contoh kepemimpinan yang bijak dan penuh empati. Dan sebagai bentuk kepemimpinan yang memperhatikan masa depan generasi muda. (Joko Prasetyo)

Topik:

Rini Syarifah Blitar