Jalan Tol Sumatera Tempino - Simpang Ness Jambi Resmi Beroperasi, Hemat Waktu Tempuh Jambi – Palembang Tiga Jam


Jambi, MI - Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Seksi 3 Ruas Tempino – Simpang Ness, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi resmi beroperasi mulai Minggu (14/9/2025) pagi. Peresmian pengoperasian jalan tol baru sepanjang 18,49 kilometer (km) di Provinsi Jambi tersebut dilakukan Executive Vice President (Wakil Presiden Eksekutif) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol PT Hutama Karya, Dwi Aryono Bayuaji dan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH di gerbang Tol Pijoan, Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi..
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Pimpinan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI yang juga anggota Komisi VI DPR RI, Dr Ir H Herman Khoiron, MSi dan anggota Komisi V DPR RI, H Bakri HM, SE.
Dwi Aryono Bayuaji pada kesempatan tersebut mengatakan, setelah ruas jalan tol Tempino – Simpang Ness diresmikan, JTTS ruas Bayunglencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) – Tempino – Simpang Ness sekitar 52,59 km pun langsung tersambung.
“Tersambungnya JTTS Bayunglencir – Tempino – Simpang Ness berhasil memangkas waktu tempuh Bayunglencir – Simpang Ness yang selama ini mencapai 2 – 3 jam menjadi 45 menit,”katanya.
Disebutkan, PT Hutama Karya kini menyiapkan gerbang tol di Tempino dengan enam gardu transaksi. Meski belum dikenakan tarif, pengguna tetap diwajibkan menggunakan kartu elektronik.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan yang aman, nyaman dan efisien. Keselamatan pengguna jalan tetap prioritas utama,”katanya.
Disebutkan, kehadiran JTTS ruas Tempino-Simpang Ness merupakan bagian dari JTTS Tol Betung-Bayunglencir - Tempino-Simpang Ness sepanjang 170 km. Setelah jalan tol Tempino – Simpang Ness beroperasi, sekitar 30 % dari 170 km ruas JTTS Betung – Simpang Ness sudah bisa digunakan masyarakat.
Penuh Kendala
Sementara itu, Gubernur Jambi, H Al Haris pada kesempatan itu menandai pengoperasian jalan tol Tempino – Simpang Ness dengan men-tapping (menggunakan) kartu tol. Menurut Al Haris, pembangunan jalan tol tersebut merupakan perjalanan panjang penuh tantangan.
Disebutkan, sejak pertama kali menjabat pada tahun 2021, dirinya memimpin rapat perdana pembangunan jalan tol yang penuh kendala. Kala itu pembangunan jalan tol sempat mandek akibat persoalan pendanaan dan pembebasan lahan.
“Namun berkat dukungan penuh pemerintah pusat, DPR RI, kejaksaan dan perangkat desa, satu per satu hambatan dapat diselesaikan. Hari ini kita menyaksikan hasil perjuangan bersama, jalan tol ini sudah beroperasi,”katanya.
Menurut Al Haris, tersambungnya jalan tol Bayunglencir – Tempino – Simpang Ness mempercepat mobilitas masyarakat dari Kota Jambi menuju Kota Palembang Sumsel dan Provinsi Lampung. Kemudian pengoperasian jalan tol tersebut juga memangkas waktu tempuh Jambi – Palembang hingga 2 – 3 jam.
“Sejak Indonesia merdeka, baru kali ini Jambi memiliki jalan tol sepanjang 52,59 km. Ini sejarah, mari kita jaga bersama demi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” tegasnya.
Al Haris lebih lanjut mengatakan, pemerintah telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan dan Komisi V DPR RI terkait kelanjutan pembangunan JTTS Simpang Ness, Jambi Rengat, Provinsi Riau. Melalui dukungan pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), proses pembebasan lahan di desa-desa yang tersisa akan segera dilanjutkan.
Sementara itu, Pimpinan BAKN DPR RI yang juga anggota Komisi VI DPR RI, H Herman Khoiron pada kesempatan tersebut mengatakan, pembangunan JTTS telah melalui perjuangan panjang. Termasuk proses pengawalan penyertaan modal negara (PMN) sebagai basis pembiayaan.
Menurut Herman Khoiron, JTTS di Jambi di Jambi menjadi salah satu yang terbaik di Sumatera. JTTS di Jambi memiliki kualitas jalan yang baik, rapi dan penerangan memadai.
“Kami pastikan setiap rupiah keuangan negara yang digunakan dalam pembangunan jalan tol ini digunakan tepat sasaran. Kemudian pembangunan tol harus memberi manfaat nyata bagi rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI, H Bakri HM mengatakan, pengoperasian jalan tol baru di Jambi tersebut membutuhkan pengelolaan yang baih dan profesional. Hal itu penting guna menjaga Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan penerapan aturan kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL).
“Pengelolaan jalan tol ini harus dilakukan dengan baik dan maksimal demi keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan tol,”ujarnya.
Topik:
JalanTolNess