Pengamat: Capres-Cawapres, Para Pemilik Modal Berperan Menentukan

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 18 November 2021 16:00 WIB
Monitorindonesia.com - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengingatkan pemilihan presiden (capres) dan wakil presiden di tahun 2024 mendatang harus berdasarkan dengan demokrasi yang bersih, jujur dan adil. Hal itu, menurutnya, diperlukan agar mampu menghasilkan pemimpin yang berintegritas dan akan mampu menjalankan tugas tanpa ada tekanan dari kelompok manapun. "Sistem pemilu kita membuat biaya politik mahal sehingga membuka para pemilik modal yang sangat berperan dalam menentukan capres dan cawapres, dan pada akhirnya juga menentukan siapa yang akan memenangkan pilpres," kata Fernando EMaS kepada wartawan, Kamis (18/11/2021). Pada Pilpres 2024 nanti, Fernando EMaS juga berharap, harus bisa merubah paradigma orang luar negeri yang beranggapan bahwa hasil pilpres sudah diketahui sebelum pilpres terlaksana. "Sebaiknya Undang-Undang Pilpres dirubah membuka peluang bagi semua partai politik peserta pemilu 2019 yang menjadi peserta pemilu 2024 dapat mengajukan calon presiden dan alon wakil presiden," harap Fernando EMaS. "Atau opsi lain semua partai politik yang memiliki anggota di DPR RI berhak mengajukan capres atau cawapres. Dengan banyaknya capres atau cawapres pada pilpres maka akan tercipta pemimpin yang memang memiliki kemampuan dalam memimpin Indonesia kedepan," sambungnya. Maka dari itu, menurutnya, dengan semakin banyaknya calon, semakin banyak pilihan kepada masyarakat. Banyaknya pilihan membuat semakin terbukanya bagi tokoh terbaik bangsa untuk diusung sebagai caalon presiden atau calon wakil presiden pada pilpres yang akan datang. "Dengan hadirnya tokoh terbaik bangsa sebagai calon presiden dan alon wakil presiden maka masyarakat tinggal menentukan capres dan cawapres sesuai dengan harapannya," tutupnya. (Wawan)

Topik:

Capres 2024