Rusia Gelar Latihan Perang dengan Belarusia, Invasi ke Ukraina Kian Dekat

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 18 Januari 2022 10:40 WIB
Monitorindonesia.com - JAKARTA - Rusia telah memindahkan pasukannya ke Belarusia untuk latihan perang bersama yang kian meningkatkan kekhawariran negara Barat bahwa Moskow sedang mempersiapkan invasi ke Ukraina. Latihan perang militer bersama, bernama United Resolve, akan berlangsung saat Rusia juga mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan timur Ukraina. Langkah itu selain berpotensi invasi juga dapat memicu konflik terbesar di Eropa selama beberapa dekade. Sekjen NATO memperingatkan 'risiko konflik yzng nyata' saat pembicaraan dengan Rusia mengenai Ukraina berakhir. Sedangkan Alexander Volfovich, kepala dewan keamanan Belarusia, mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa pasukan sudah tiba sebelum latihan yang dijadwalkan pada Februari. Beberapa analis militer menyatakan Rusia mengirim pasukannya melalui Belarus untuk invasi yang luas. Langkah itu secara efektif memperluas pengepungan atas pertahanan Ukraina dengan mengambil keuntungan dari perbatasan hampir 700 mil kedua negara. Sedangkan yang lain percaya Belarus tidak akan memainkan peran serius dalam konflik jika Rusia melancarkan serangan ke Ukraina. Pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko menanggapi tekanan dan isolasi internasional dengan memperkuat hubungan dengan Rusia. Negara itu memberikan dukungan kuat untuk pembangunan militer Putin setelah negara tersebut menerima dukungan diplomatik dan ekonomi dari Kremlin untuk memerangi sanksi Barat. Lukashenko juga telah meninggalkan sikap netral negaranya terhadap konflik Ukraina dan secara terbuka mendukung pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014. Latihan perang itu akan diadakan di barat Belarusia, dekat perbatasan anggota NATO Polandia dan Lituania, dan di selatan Ukraina, kata Lukashenko. “Tetapkan tanggal yang tepat dan beri tahu kami, jadi kami tidak disalahkan karena mengumpulkan beberapa pasukan di sini secara tiba-tiba seolah-olah kami sedang bersiap untuk berperang,” katanya kepada pejabat tinggi militer seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (18/1). Laporan dari Rusia juga menunjukkan lebih banyak peralatan militer, termasuk tank dan rudal balistik jarak pendek, diangkut melintasi negara itu menuju Ukraina dalam sepekan trakhir. Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengatakan sebelum pertemuan dengan mitranya dari Rusia pada Selasa bahwa dia berharap ketegangan dapat diselesaikan dengan diplomasi tetapi jika tidak, Moskow akan membayar “harga mahal” untuk tindakan agresif terhadap Ukraina. #latihan perang