Soal Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden, Masinton Pasaribu: Ini Soeharto Baru

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 8 April 2022 18:46 WIB
Jakarta, MI - Isu memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian mencuat. Jokowi yang harusnya selesai menjabat 2024 nanti. Namun diupayakan segelintir pihak agar bisa diperpanjang. Padahal amanat konstitusi menegaskan bahwa masa jabatan presiden maksimal hanya dua periode. Anggota DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan Masinton Pasaribu menegaskan, wacana tersebut dikhawatirkan akan mengulangi sejarah orde baru seperti era Soeharto. Bahkan ia menyebut ini adalah Soeharto Baru. "Saya kira ini Soeharto Baru ya, sebenarnya para sindikat yang menyuarakan dengan suka-sukanya ingin perpanjangan masa jabatan, ku kira ini pengkhianat demokrasi," kata Masinton dalam acara Forum diskusi Publik" Setop Suarakan Perpanjangan Jabatan Presiden: LALU?" Jum'at (8/4). Masinton menambahkan, bahwa dalam demokrasi itu membatasi kekuasaan penguasa, namun mereka bergerilya memanfaatkan jabatan dan kekuasaan untuk melabrak konstitusi dan dibenturkan kepada rakyat. "Kalau ini dibiarkan sangat bahaya, menteri yang berwatak tirani harus dikoreksi dan dievaluasi dalam tubuh kekuasaannya kalau kita mau benar dalam konstitusi" lanjut Masinton. Presiden Jokowi, lanjut Masinton, pernah mengatakan bahwa yang menginginkan tiga periode sama halnya menampar muka Jokowi. "Dikatakan presiden Jokowi bahwa ada yang ingin menambah periode ke 3, sama halnya menampar muka saya bahkan juga ingin cari muka," ucap Masinton. Siapapun yang menggalang dukungan tiga periode, kata Masinton, harus diingatkan bersama karena itu tanggung jawab bersama. "Ini tanggung jawab bersama, untuk mencegah orang-orang yang berwatak tiran yang kemudian rakus dengan menggunakan momen untuk menabrak hal-hal yang mendasar dalam prinsip kenegaraan dan konstitusi," tegas Masinton. Kekuasaan yang berwatak tiran, kata dia, tidak boleh dibiarkan begitu saja, tidak boleh permisif dengan sikap-sikap seperti itu. Karena, menurutnya, sekecil apapun dalam demokrasi harus mempertahankannya. "Saya kira harus kita lakukan hari ini kita bicara Demokrasi adalah untuk kepentingan generasi kita yang akan datang bagaimana mengelola kekuasaan tidak boleh bermental seragam, apa yang kita perjuangkan bagian dari pengaruh ke depannya," ucapnya. Sebagai pendukung Jokowi, Masinton tidak ingin ke depannya Jokowi melawan kehendak zaman. "Tiga periode jabatan presiden itu bertentangan juga dengan semangat zaman. Kita harus konsisten dan tidak boleh permisif dan kita harus berjuang dengan semangat untuk menentang orang-orang yang haus jabatan dan kekuasaan menabrak rambu-rambu konstitusi dan demokrasi kita," pungkasnya. (La Aswan)