DPR Nilai Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini Tak Sukses
![Syamsul](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Syamsul
Diperbarui
11 Mei 2022 20:30 WIB
![DPR Nilai Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini Tak Sukses](https://monitorindonesia.com/2022/05/IMG-20220511-WA0027.jpg)
Jakarta, MI - Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat, menilai penyelenggaraan mudik lebaran tahun ini oleh pemerintah tidak sukses lantaran masih banyak ditemukan masalah.
"Enggak sukses. Kalau sukses kenapa ada banyak kemacetan fatal di tol. Sukses itu kalau minim masalah, memang tidak mungkin tidak ada masalah, tidak mungkin tidak macet, tapi kalau sampai 18 jam dari 2 jam lama perjalanan berati kan tidak bisa dikatakan sukses. Juga gagal antisipasi lonjakan pemudik, padahal sudah diingatkan terus," kata Syahrul kepada wartawan, Rabu (11/5).
Dengan begitu ia meminta kepada pemerintah membenahi manajemen atau aturan-aturan mudik dan tidak hanya melakukan kajian saja.
"Pertama harus dibenahi manajemennya, artinya pengaturannya. Kemenhub mengkaji harus benar-benar jangan hanya berdasar catatan saja. Tapi dengarkan pemudik langsung, survei. Jadi bukan hanya kajian atau berdasar laporan anak buah saja," jelasnya.
Politisi fraksi PKS ini pun memberikan catatan dan pekerjaan rumah bagi pemerintah atas penyelenggaraan mudik lebaran tahun ini.
"Masih banyak kecelakaan, yang memang bisa disebabkan faktor pemudik, tapi juga ada faktor fasilitas atau sarana prasarana yang tidak memadai atau belum aman," ungkap Syahrul.
Tak hanya itu, ia juga menyayangkan masih adanya beberapa titik kemacetan parah di tol-tol Jawa. Padahal, ia mengklaim Komisi V DPR selaku mitra kerja Kemenhub telah mengingatkan potensi ledakan pemudik tahun ini.
"Ada kemacetan parah, seolah kita tidak pernah belajar dari dulu-dulu, padahal Kemenhub sudah mencatat semua dari rapat, bahwa mudik tahun ini pasti akan meledak, karena sudah dua tahun tidak mudik. Harusnya kan diantisipasi," ujar Syahrul.
Dia juga beranggapan bahwa pemerintah tidak belajar dari pengalaman kemacetan mudik sebelumnya dan gagal mengantisipasi ledakan 80 juta pemudik.
"Harusnya kan bisa diantisipasi, sudah diwanti-wanti sejak awal tapi terulang lagi," ungkap Syahrul.
Sementara itu, terkait klaim pemerintah bahwa mudik tahun ini berhasil, Syahrul kembali menegaskan bahwa mudik tahun ini tidak sukses. Sebab, masih ditemukan banyak masalah.
(La Aswan)
Topik:
mudikBerita Sebelumnya
Berita Terkait
Nusantara
![Pelabuhan Bakauheni Dipadati Pemudik Hendak Menyebrang Ke Pelabuhan Merak pada H+6 Lebaran Antrian Pemudik Menggunakan Kendaraan roda Dua di Pelabuhan Bakauheni Hendak Menyebrang Ke Merak. (Foto: MI/Nuramin)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/antrian-kendaraan-roda-dua-pemudik.webp)
Pelabuhan Bakauheni Dipadati Pemudik Hendak Menyebrang Ke Pelabuhan Merak pada H+6 Lebaran
17 April 2024 14:30 WIB
Nasional
![Sisa 30 persen Pemudik belum kembali ke Jakarta, One Way GT Kalikangkung-Cipali Dihentikan Kakorlantas Pantau Kesiapan Jalur Mudik di Cikampek](https://monitorindonesia.com/2021/04/Pintu-tol-utama-ok.jpg)
Sisa 30 persen Pemudik belum kembali ke Jakarta, One Way GT Kalikangkung-Cipali Dihentikan
16 April 2024 13:46 WIB